Sabtu, 29 Juni 2013

Urgensi ILMU dan ke-ILMU-an *nah loh ?*

 assalamu'alaikum wr wb..
bismillahirrohmaanirrohiim.. kali ini saya mau nge post tentang pendidikan, karena memang basic saya dari pendidikan

“Pendidikan itu nyawa bagi suatu bangsa. Jika mahu jangka hayat bangsa panjang, maka peliharalah pendidikan, kuatkan dasarnya. ” -Adi Rumi-

Urgensi belajar itu,, ada pada proses. Bila tingkah laku diri tak mencerminkan supremasi akhlak, maka periksa lagi proses belajar terdahulu:)
Tunggu..tunggu! *lagi mikir nih.. judulnya kenapa gtu?? ilmu dan keilmuan?? hehe..

mengutip sebuah kalimat kiasan “cinta itu dimula pada pandangan pertama” yah,, seperti itu juga sebuah judul.. yang paling pertama dilihat! menentukan apakah si pembaca judul akan melanjutkannya ke isi ataukah tidak?? boleh lah ngasih judul ‘unik bin ajaib’.. hihi

ikhwatifillah...

Para ahli ‘ilmu (ulama-red) menyebutkan bahwa :
“al ‘ilmu nuurun, wal jahlu dhaarrun”
‘ilmu itu cahaya, sedang bodoh itu berbahaya..
dan Abu Darda radhiallahu ‘anhu berkata :
“Laa takuuna ‘aliman hatta takuuna muta’alliman, wa laa takuuna fil ‘ilmi jamilan, hatta takuuna bihi ‘amilan.”
“Tidaklah orang itu menjadi berilmu, jika ia tak bljar dan tidaklah ilmu itu terpuji dan pemiliknya terpuji, sehingga ia mengamalkan ilmunya.”
1. Setiap ‘amal adalah konsekuensi dari ‘ilmu. ALLAH mencaci mereka yang ber’ilmu tapi tak mengamalkan dan orang yang ber’amal tanpa ‘ilmu..
2. Semakna dengan surat ummul kitab: ihdinash-shirathal mustaqim, shirathal ladziina an’amta ‘alaihim, ghoiril MAGHDHUBI ‘alaihim wa la DHOOLLIN
3. maka “al MAGHDHUB” adalah ummul yahud (kaum yahudi), dan “ADH-DHOOLLUN” adalah ummun nashara (kaum Nashrani)
4. Orang yahudi adalah gambaran orang-orang yang memiliki ‘ilmu tapi tak mengamalkannya, dan orang nashara adalah gambaran mereka yang ber’amal tanpa ‘ilmu
5. maka para ‘ulama berkata: “orang yang celaka dari ummat ini adalah mereka yang menyerupai yahudi, yaitu dari ahlul ‘ilmi yang tak mengamalkan ilmu
6. dan ahlu ‘ibadah yang celaka dari ummat ini, yaitu yang menyerupai nashara, ber’amal tanpa ‘ilmu.”
semoga ALLAH menjadikan kita sebagai ummat idealis, yang beribadah dengan ikhlas dan ittiba’ yang didapatkan dari menuntut ilmu.

Seperti inilah pentingnya ilmu dan betapa urgensinya kita menuntut ilmu sebelum beramal.. Ketika mengeluh karena beratnya menjadi penuntut ilmu, ketahuilah bahwa hidup memang seperti itu.. berat dan butuh perjuangan. “rihlatul ‘umry fy kifahun fy kifahin” Perjalanan hidup itu selalu dalam perjuangan! dan selalulah mengingat kemulian dari para penuntut ilmu di mata ALLAH, yang bahkan diberikan janji syahid kepada mereka.

hmm.. begini, mencoba membuat quotes sendiri ya :)

MALAS itu berbeda dengan SABAR!!
Sabar itu pekerjaan orang yang RAJIN berusaha,,
sedangkn malas adalah pekerjaan orang yang sok sabar.. hehe


GANBATTE KUDASSAI ! :)
KEEP HAMASAH ya 

Belajar KOMPAK dari SEMUT

setiap muslim ataupun muslimah pasti nantinya akan membina sebuah keluarga. nah, oleh sebab itu, jadikan penantian kita ini menjadi penantian yang terbaik, jangan ber galau-galau ria katanya anak jaman sekarang.. hehe

jadikan penantian ini sarana kita untuk belajar, jadi belajar membina rumah tangga bukan ketika kita sudah berkeluarga tetapi sebelum ataupun ketika kita sedang ikhtiar juga jadikan sebagai sarana belajar.

sebelum membina apa yang namanya keluarga, kita terlebih dahulu mengerti apa yang namanya "keluarga" jika kita sudah mengerti, lalu apa yang kita lakukan ? :)
let's check this out !

Keluarga adalah unit terkecil dari sebuah kehidupan berorganisasi, yang tentunya memiliki pemimpin dan juga rakyat. Sukses tidaknya suatu sistem organisasi tergantung dari kekompakkan antara pemimpin dan rakyat atau bawahannya dalam me-manage organisasi mereka, tentu saja dengan saling mendukung bahkan siap berkorban satu sama lain. Seperti itu pula dalam keluarga kita, ada saatnya anak-anak harus mengorbankan jam bermainnya demi mendukung kepentingan ayah-ibunya, sesekali juga ayah-ibu harus berkorban bahkan meniadakan haknya, demi kebutuhan anak-anaknya.

# ..belajar dari keluarga semut!!
Tidaklah salah, jika ALLAH Subhanahu wa Ta’ala memilih nama semut, An-Naml untuk diabadikan menjadi salah satu surat dalam al-Qur’an. Pastinya, ada nilai-nilai yang layak untuk dipelajari, diambil hikmah dan dijadikan teladan dari kehidupan binatang-binatang mungil ini.


Pelajaran Pertama dari semut adalah, “Mereka hidup dalam sebuah Keluarga yang Besar”, mereka hidup dalam satu sarang saja secara bersama dan dalam jumlah yang besar, bisa ratusan bahkan ribuan. Mungkin itulah ‘insting’ mereka dari ALLAH meski memiliki fisik yang super kecil dan super lemah, akan tetapi dengan jumlah yang besar itu, mereka menjadi lebih kuat, lebih mudah mencari makanan, dan lebih mungkin mempertahankan kelangsungan hidupnya.
Seperti itulah filosofi yang seharusnya diteladani manusia, bahwa mereka akan lebih aman dan selamat hidup berkelompok, dimulai dengan keluarga dan masyarakat.

Pelajaran Kedua dari semut adalah, “Dalam Keluarga Besar terdapat Sistem yang berjalan secara Sunnatullah”. Semut tidak pernah protes ataupun iri, tentang siapa yang menjadi ratu dan yang hanya menjadi rakyat saja. Begitu pula dalam sebuah keluarga, harus diperjelas siapa pemimpinnya. Dalam Islam sudah jelaslah bahwa laki-laki telah diangkat menjadi pemimpin, akan tetapi ingat pula bahwa perempuan juga akan dimintai pertanggungjawabannya.

Pelajaran Ketiga dari semut adalah, “Selalu Bekerjasama dengan Baik”. Ratu melakukan tugasnya untuk bertelur, prajurit melakukan tugasnya mengumpulkan makanan. Tugasnya saling mendukung karena yang satu tidak akan berhasil jika tidak dibantu tugas yang lain.
Demikian juga dalam berkeluarga, telah jelas siapa yang mencari nafkah dan siapa yang memanajemen di rumah. Bunda, jangan sampai terlalu bangga menjadi manajer di perusahaan tapi lupa dengan tugas mulianya yaaa.. menjadi manajer keluarga

Pelajaran Keempat dari semut adalah, “Selalu Berada dalam Barisan Rapi”. Mereka beraktivitas bersama-sama, akan tetapi tidak pernah saling dorong, bertabrakan, berebut ataupun menutup jalan temannya, semua antri berjalan dengan kecepatan yang sama. Tidak pernah berebut rezeki! semua saling berbagi..
Itulah filosofi kerjasama yang semestinya dibangun dalam keluarga. Masing-masing anggota keluarga memiliki pekerjaan masing-masing, tanpa harus berebut atau saling melempar pekerjaan dan menghindar. Tidak saling tumpang tindih, saling menyalahkan ataupun saling melempar tanggungjawab.

#semoga bermanfaat ya #

wanita SATRIA

"hmm yummy !"

aku mengucek-ngucek kedua mataku, melihat pangeranku sudah menyiapkan sarapan. memang agak aneh, biasanya dalam rumah tangga istrinya yang selalu menyiapkan makanan. eits ! tapi tunggu dulu, pangeranku menyiapkan makanan ini tidak setiap hari kok, hanya hari-hari tertentu saja. misalnya: hari pernikahan kami, kami merayakannya setiap bulan tetapi tanggalnya saja yang sama, lucu bukan ?
kulihat kalender di pojok sebelah kanan kamarku, "Hari Kamis, tanggal 16 Maret 2009. apa yang istimewa ya ? " gumamku dalam hati,
suamiku eh, pangeranku, aku memang biasa memanggilnya pangeranku karena dia selalu memanggilku dengan sebutan "bidadariku". laki-laki tampan tu adalah laki-laki yang paling romantis di dunia ini.

benar saja, ketika aku membuka mata, kulihat ada sepucuk surat yang tergeletak di sampingku yang hmmm... wanginya sampai menusuk hidung, tetapi aku suka sekali wangi parfume ini "bulgaria" namanya. ada tulisan tangan indah disana tulisannya seperti ini :
                                 " Assalamu'alaikum wr wb bidadariku yang cantik selamat pagi, pasti kamu bingung ya kenapa aku menyiapkan sarapan pagi ini ? hehehe. ada pantun nih buat kamu sayang :
                                  nonton TV ONE, duduk di kursi kayu
                                  if you need someone i'm here for you"
                                                                                                         semangat ya hari ini
                                                                                                           _ S.P_

aku membaca sepucuk surat itu sambil tersenyum sendiri. pangeranku memang lucu, disitu ada tulisan S.P ya, itu memang inisial namanya Satria Prakoso, dari namanya saja sudah Perkasa ya.. hehe

"Mas, kamu yang masak ya ? apa aku bangunnya kesiangan ya ?" kataku kepada pangeranku seraya mendekat
"Eh, bidadariku sudah bangun ya, ga kok sayang, aku lagi iseng aja, emang kenapa ? kamu mikir ini hari apa ya ?" jawabnya sambil mencubit lembut pipi kananku.
"Hehe.. ya sudah aku mandi dulu ya mas, nanti aku saja yang siapin garnishnya. eh.. tapi ini kok temanya daun semuanya ya ? kataku sambil menahan bau yang menyengat
"Aku mau kamu makan sayur sayang, ga apa-apa kan ?" jawabnya
"Hmm.. iya iya" kataku seraya menyambar handuk kemudian masuk ke dalam kamar mandi.

aku memang tidak suka sayur, entah kenapa rasanya sayur itu sulit ditelan dan bau. tapi ada satu sayur yang aku suka, yaitu : KANGKUNG , yes KANGKUNG ! tetapi aku suka sekali dengan ikan. bertolak belakang dengan pangeranku, dia sangat suka dengan sayuran dan anti terhadap ikan.
perbedaan ini memang sangat bertolak belakang, aku pembenci sayuran dan pangeranku pecinta sayuran. bagaikan air dengan minyak yang tidak akan pernah bersatu. bagaikan langit dengan bumi yang terpisahkan oleh jarak yang tak dekat.

****

pangeranku itu bernama Satrio Prakoso, dia laki-laki yang menikahiku tepat 1 tahun yang lalu. seorang karyawan di bank swasta tetapi dia sangat suka pada anak kecil, mendongeng, dan hal-hal lainnya yang berbau dan berkecimpung dalam mendidik dan dididik.
Qodarullah, pangeranku itu ternyata adalah teman sejawat ketika aku masih kuliah dulu. hmm,,, kalau aku tidak salah ingat kami pernah satu kepanitiaan dalam acara Tabligh Akbar. ya, betul kami sama-sama aktif dalam lembaga kerohanian Islam di Kampus.

" Jadi, dana kita itu tinggal 850 ribu, kalau untuk menyewa sound system dan pembicara Ustad Dadang ya tidak cukup. tolong realistis Akhi !" kataku saat itu ketika rapat.
"Allah itu Maha Kaya ukh ! jangan ragu, yakinlah Allah akan menolong kita, " tegasnya menyambar penjelasanku
"Tapi, kita harus realistis, ana tahu Allah Maha Kaya dan ana juga tidak meragukan Allah, tapi kita harus melihat dana kita juga" tukasku

akhirnya kelompok ikhwan tetap bersikukuh menyewa sound system dan memanggil ustad Dadang untuk menjadi pembicara, tanpa disangka-sangka peserta yang datang melebihi target dan semuanya bisa tertutupi, entah Allah mendatangkan uang itu darimana.
yah begitulah perdebatanku dengan pangeranku, tetapi itu dulu ketika aku dan pangeranku masih kuliah. ternyata jodoh itu dekat ya hanya muternya saja yang lama, hehe.

teringat firman Allah dalam Q.S Ar-Ruum : 21, yang biasanya penggalan surat ini selalu dicantumkan di undangan-undangan walimahan. ya Qodarullah, ternyata jodohku, suamiku, dan pangeranku adalah teman sejawat, teman seperjuangan ketika aku kuliah dulu, Subhanallah Maha Suci Allah.

****

pagi ini seperti rutinitas biasanya aku akan mengajar di sebuah sekolah dan pangeranku berangkat ke kantor.
"Mas, ini bekalnya, setelah dari kantor, kamu langsung pulang atau mau kemana ? " tanyaku seraya membetulkan letak dasinya yang miring
"Nanti mas kabari ya, kamu setelah ngajar langsung pulang ya bidadariku, jaga dirimu " katanya sambil mengusap lembut kepalaku.

kami pun berangkat bersama walaupun berbeda arah, tetapi tetap saja pangeranku mengantarkan aku sampai ke sekolah. pagi itu, aku mencium tangan suamiku, entah mengapa aku melihat wajahnya yang begitu pias, dan bola matanya melihatku dengan sangat dalam

"bidadariku," panggilnya lembut
"Iya mas ?"
"Aku mencintaimu karena Allah. ajarkan aku menyukai apa yang kamu suka ya ," katanya lagi
"Aku juga mencintaimu karena Allah, maksud mas apa ?" tanyaku dengan wajah bingung.

Kriiing......... kriiiing.........
bel tanda masuk berbunyi, berarti aku telat bergegas kembali mencium tangan pangeranku, mengucapkan salam dan berjalan masuk ke dalam pintu gerbang. dalam benakku, aku masih bingung apa yang dimaksud pangeranku berkata seperti itu tadi, ah.. mungkin hanya keisengan pangeranku saja.

****

"Jadi anak-anak rumus luas jajar genjang itu alas x tinggi : 2 ya "
"Bukan bu, kalau alas x tinggi : 2 rumus luas segitiga , " ralat murid-muridku
"Oh iya maaf ibu lupa, ya sudah kalian suda mengerti kan ? sekarang kerjakan buku paket halaman 34 ya "

masih saja aku kepikiran kalimat yang pangeranku ucapkan tadi, kemudian aku mengecek ponselku barangkali ada sms atau telpon
SUAMIKU
"Assalamu'alaikum bidadariku, semangat mengajar ya, oh iya, aku boleh request ga ? aku mau kamu masak ikan ya, ikan apa saja. tetapi kamu tidak perlu memaksa makan sayur juga, be yourself mu princess"

hmm.. pangeranku, kamu kenapa ? bukankah kamu tidak suka ikan ? tapi....... tak terasa sudut mataku mengabur, air mata ini seperti mau jatuh. entah ini firasat seorang istri atau,,, sudahlah ! lupakan !

"Wa'alaikumsalam, siap pangeranku, kamu juga semangat ya !"

seusai pulang sekolah aku menuju pasar yang tidak jauh dari sekolah tempat aku mengajar. aku ingin memasak ikan mas goreng dan sayur daun singkong. ragu, apakah aku akan memakan sayur itu ? tetapi, demi pangeranku aku akan belajar menyukai apa yang dia suka.

..........................

tepat adzan isya pangeranku pulang, Alhamdulillah makanan sudah tersedia di atas meja makan.
"assalamu'alaikum bidadariku" kata suamiku memberi salam
"Wa'alaikumsalam maaas, kamu sudah pulang, air hangat sudah aku siapkan kalau mau mandi bisa langsung kok"
"Terima kasih sayang, aku mandi dulu ya, setelah itu kita shalat isya berjamaah ya, " kata suamiku

malam itu kami shalat isya berjamaah dan suamiku berkata
"Kamu masak apa ?"
"Ikan mas goreng dan sayur daun singkong"
"Maem yuk sayang"

di meja makan kami berbincang-bincang, membicarakan seputar kegiatan kami, bersenda gurau, dan membicarakan tentang impian-impian kam, kami melahap makanan itu dengan suka cita, walaupun terkadang kami tersedak, mual, kemudian tertawa bersama.

"Bidadariku, boleh aku berkata sesuatu padamu ?"
"Boleh, apa mas ?"
"Kamu harus menjadi wanita satria ya, sesuai dengan namaku, satria. kamu juga harus bisa bersikap satria. kamu harus belajar menjadi aku" binar matanya menatap aku.
"Hmm.. kenapa kamu tiba-tiba berkata seperti itu mas ? kayak mau pergi jauh aja, "
"Tidak apa-apa, tidak salah kan aku menitip pesan padamu ?"
"Iya mas"

****

malam itu aku terjaga dari tidurku tetapi tiba-tiba aku terbangun karena mendengar derap langkah orang masuk keluar kamar mandi.
"hueeeeek hueeeeeeeek "
"Mas, kamu kenapa maaas ? ya Allah" aku berlari ke kamar mandi menyusul suamiku
"ga.. ga... ga apa-apa.. hueeeeeeek hueeeeek, maaf ya sayang" katanya
"udah belum mas ? kamu masuk angin mas ? " tanyaku panik seraya memijit-mijit tengkuk lehernya
"gatau, perut mas sakit"

terhitung lebih dari 5 kali pangeranku keluar masuk kamar mandi, walaupun aku sudah buatkan teh tawar tetap saja pangeranku masih muntah-muntah. akhirnya suamiku berhenti tetapi dengan wajah yang pucat pasi.
"Bidadariku, kepalaku pusing" katanya dengan mata yang masih terpejam
"kepala bagian mana sayang ?" air mataku menganakular tak tertahankan
"semuanya sayang, aku pusing"
"kita ke dokter ya ?"

sepi, tidak ada jawaban......

"mas, mas, kamu bobo ?" tanyaku
masih tidak ada jawaban. bergegas aku langsung menelepon orang tuaku untuk membantuku membawa pangeranku ke rumah sakit. hatiku dan pikiranku tidak menentu. ada apa dengan pangeranku ? mengapa pangeranku tiba-tiba seperti ini ?
ya Allah, bagaikan tersambar petir aku melihat pangeranku lemah lunglai seperti itu.

pangeranku langsung masuk ICU, respirator untuk membantu alat penapasan, bahkan ventilator pun juga turut terpasang. pangeranku, kamu kenapa ?
selang setengah jam, aku dipanggil ke ruangan dokter, dokter ingin berbicara penting padaku.
"Apakah anda istrinya ?" tanya dokter berkacamata itu
"iya dok, saya istrinya" jawabku gugup
"Saya ingin memberitahu bahwa suami anda, mengidap kanker otak stadium empat"
"Hah ! tidak mungkin dok, suami saya selama ini tidak memperlihatkan tanda-tanda bahwa dia sakit kanker. tidak mungkin dok tidak mungkin"
"maaf bu, tapi memang ini hasilnya"

****

ketika kami berta'arufan, saling bertukar proposal, dan mempersiapkan segala sesuatu yang kami butuhkan tentang pernikahan kami
"Zakiyyah, apakah kamu sudah siap untuk menikah ? jawab dalam waktu 3 detik" sodor ustadzahku
"Siap insya Allah" jawabku
"Alhamdulillaaaaaah " tambah teman-temanku

seminggu setelah ustadzahku bertanya, kemudian datang proposal yang dibawakan oleh ustadzahku
ya, dia adalah Satrio Prakoso, ikhwan yang menjadi suamiku saat ini. kami menikah tepat tanggal 29 Maret 2008. kami berbulan madu ke Raja Ampat daerah timur papua. kami bersenda gurau.
bisa dibayangkan, aku kini telah menemukan pasangan hidupku, tulang rusuknya telah menemui pemiliknya, dan Satrio adalah jawaban di setiap doa di penghujung sujudku. aku sangat mencintainya, sungguh !
"mas, terima kasih ya kamu sudah mengajak aku ke tempat ini " ujarku padanya
"iya sama-sama, bolehkah aku memanggilmu bidadari ? kau adalah bidadariku di dunia" katanya
"hmm.. boleh kok, hehe kamu ya kayak anak muda saja " ucapku tersipu malu
"hehehehe"
kami pun tertawa bersama.. sungguh ALLAH sangat mencintai kami berdua

setelah pulang dari berbulan madu kami pun langsung menempati rumah yang meang sudah dipersiapkan oleh suamiku, di bilangan timur jakarta, rumah itu tak besar dan tidak kecil cukup untuk kami. halamannya yang luas dan ada kolam ikan disana.
"aku tidak suka ikan" ucapnya suatu ketika
"oh ya ? aku suka, tapi aku tidak suka sayur"
"kebalikan dong sama aku"
"kamu harus belajar makan sayur ya, karena kamu perempuan, sayur itu bagus untuk perempuan" terangnya lembut
"baiklah suamiku, aku kan Wanita Satria, hehe
ujarku sambil tertawa..
sejak saat itu aku sering mengatakan kepadanya "Aku kan Wanita Satrria" kepadanya, yang lain dan tak bukan Satria adalah nama suamiku

****
seakan-akan dunia ini berputar 360 derajat. aku tak percaya kini pangeranku akan pergi meninggalkan aku. baru 1 tahun kami mengecap manisnya dan indahnya penikahan, kini Sang Khalik akan mengambil pangeranku, ah! aku tak bisa membayangkan bagaimana jadinya aku
aku tidak sanggup untuk keluar dari ruangan yang menyesakkan itu. tidak mungkin pangeranku mengidap kanker otak apalagi sampai stadium akhir. terhitung sudah seminggu pangeranku tidaka sadarkan diri, dan seminggu itu pula aku hampir lupa makan,hanya shalat dan kemudian menjaga suamiku. wajahku tirus, pucat dan garis di bawah mataku terlihat dengan jelas. aku sedih melihat pangeranku belum melihat aku.

pangeranku, aku adalah Wanita Satria ! aku harus kuat dan ikhlas !

"pangeranku, apakah setelah memakan ikan, kamu menjadi seperti ini ?" tanyaku pada diriku sendiri
"nduk, kamu dipanggil dokter, katanya suruh ke ruangannya," ibuku memanggilku
"hah ? oh iya bu, ada apa lagi ya ?"
 aku pun bergegas masuk ke dalam ruangan dokter lagi. dan dokter pun sudah menungguku

"assalamu'alaikum dok , ada apa ya ?"
"iya bu, maaf, kami sudah berusaha semaksimal mungkin, kami ingin mengambil keputusan bahwa suami anda dioperasi saja, tetapi kanker sudah menyebar ke seluruh bagian otak bahkan sampai ke pembuluh otaknya. hanya keajaiban dari Allah bu. ventilator akan dicabut, tetapi saya minta ibu saja yang mencabutnya, kami tidak ingin menanggung resiko" papar dokter itu hati-hati
"ke.. ke.. kenapa ventilatornya harus dilepas dok ? nanti suami saya kesulitan bernafas." tukasku
"karena percuma bu, maaf, paru-paru suami ibu sudah terndam urine" jawab dokter itu
 
aku pun keluar dari ruangan panas itu

Ya Rabb, aku tidak ingin mencabut ventilator itu, sedikit saja aku melakukan kesalahan dalam mencabutnya maka itu akan menyakiti pangeranku. jika memang engkau mengkehendaki pangeranku sembuh, maka angkatlah dengan segera penyakitnya, jika Engkau lebih menyayangi pangeranku maka cabutlah nyawanya dengan caramu sebelum aku mencabut ventilatornya. sungguh, aku memang mencintai pangeranku yang tepat 1 tahun menjadi suamiku. kini, aku sudah ikhlas.

tepat pukul 12.05 Allah telah terlebih dahulu memanggil pangeranku sebelum aku sendiri yang mencabut alatnya. pangeranku meninggal ketika jam besuk sehingga tepat sekali sahabat dan karib kerabat datang menjenguk.

PANGERANKU, TUNGGU AKU DI SYURGA DAN BERADA DI TENGAH-TENGAH TAMAN YANG DISANA TERDAPAT ADA KOLAM IKANNYA, DAN NANTI KITA AKAN MEMAKAN IKAN DAN SAYURAN BERSAMA. TERNYATA ITU ADALAH IKAN YANG PERTAMA DAN TERAKHIR YANG DIMAKAN OLEH PANGERANKU


AKU, WANITA MU SATRIAKU 

Jumat, 28 Juni 2013

sepi bukan berarti sendiri

kata siapa sepi itu berarti kita sendiri ? mungkin itu hanyalah sebuah persepsi masing-masing individu saja ya.
kata siapa jika kita merasa dikucilkan itu berarti kita terbuang ?
kata siapa jika kita merasa terasing itu berarti kita tak ada ?

memang, masing-masing individu memiliki jawaban sendiri dari masing-masing pertanyaan di atas.
bahkan Allah saja sudah berfirman : "jika hambaKU bertanya tentang keberadaanKU, maka jawablah bahwa AKU itu dekat"
ikhwatifillah..
Subhaanallah, betapa ALLAH sangat menyayangi kita, betapa ALLAH sangat peduli dengan kita, sehingga ALLAH memang sangat dekat keberadaannya. sehingga bisa diibaratkan Allah itu dekat dengan urat leher kita.

akankah kita memungkiri bahwa ALLAH itu dekat ?

..........
untukmu yang sedang merasa sepi, sendiri, terkucilkan, ataupun terbuang tak usahlah kau bermuram durja, merasa kau yang tidak pantas berada di tengah-tengah lingkungan yang saat ini kau singgahi. tak perlu.

setiap masalah pasti ada hikmahnya Dan Allah tidak akan menguji hambanya melebihi batas kemampuan hambaNya.

saya suka sekali dengan quotes itu, simpel memang tapi luar biasa maknanya dan memang quotes itu bisa menjadi sedikit advice dan reminder untuk kita agar tetap bertahan.

"penduduk langit, orang-orang langit" hmm..
memang pasti ada istilah tersebut terlebih jika kamu mengikuti organisasi di kampus. seperti ini contohnya : orang-orang langit itu ibarat pejabat atau orang-orang atasan.

jika kamu tidak sanggup untuk menyeimbangkan posisi kamu, atau memang tidak terpilih di barisan mereka (baca : orang-orang langit) Hey ! ga usah minder :)
cukup menjadi penduduk bumi saja, tak perlu menjadi orang-orang langit nanti kau bisa jatuh kalau-kalau tidak berpegangan erat dan kuat

mari kita petik hikmahnya :

Allah itu Maha Mengetahui apa yang tidak kamu ketahui
Allah membuatmu tidak terpilih dalam barisan mereka karena Allah ingin kamu totalitas amanah-amanah kamu. jika kamu terpilih dalam barisan mereka bisa jadi kamu lalai terhadap amanah-amanah kamu. lagipula apa bedanya kamu dengan mereka ?
TIDAK ADA, sekali lagi TIDAK ADA !

orang-orang langit dan kamu (penduduk bumi) itu sama saja dimata Allah, belum tentu mereka memiliki amal yang Jauhhhhh lebih baik dimata Allah. So, enjoy it !
sekarang mari kita berpikir ! let's thinking ya !

kerjakan apa yang bisa kita kerjakan, lakukan apa yang bisa kita lakukan, dan banyak membaca karena Dunia tidak sesempit apa yang kamu pikirkan guys ! :)

jadi.. tak usah minder ya, ada Allah karena Allah tidak akan pernah meninggalkan kita, teruslah mendekat kepadaNya, karena hanya DIA lah tempat kita bersandar.

wallahu'alam


Rabu, 26 Juni 2013

Missi (ng) #part two)

sehingga suatu ketika...

ada satu pesan masuk ke dalam ponselku
"aslmkm. dimana ?"
"wa'alaikumsalam.. di perpustakaan. ada apa ?"
"mau ketemu, di selasar ya ba'da ashar"
"oke"

pukul 15.30 aku pun bertemu dengan puput, dia memelukku, dan aku merasakan jilbabku basah, entah air mata puput atau keringatku yang tadi berlari-lari menuju selasar masjid khawatir puput menungguku terlalu lama.

"hmm.. kamu kenapa put?" tanyaku ragu
"aku mau cerita sama kamu, boleh ? kalau kamu tidak ada waktu juga gak apa-apa" jawabnya sendu
"boleh. kamu mau cerita apa emangnya ?"
"aku sudah,,, sudah menikah " jawabnya tergagap

entah apa yang ku rasakan, bahagia karena sahabatku sudah menyempurnakan diennya, sedih karena aku tidak mengetahui apa yang dirasakan sahabatku. entahlah..

"trus, kenapa nangis ? bukannya seneng ya ?"
"aku mau minta maaf sama kamu, aku udah cuekin kamu dan jujur, aku sempat marah sama kamu"
"marah ? marah kenapa ?"
"sudahlah, lupakan, maaf aku ga bisa lama, aku ada agenda lain, assalamu'alaikum"
"wa'alaikumsalam"

sendiri.. melihat masjid kampusku yang hijau dan indah. di tempat ini, tempat favorit aku bersama puput. masjid ini menyimpan banyak kenangan kita.
kini puput sudah menikah, dan aku sama sekali tidak mengetahui kabar itu. dunia maya, sms, atau apapun itu namanya.

"barokallah ya put" gumamku dalam hati yang diiringi tetesan air mataku.
"apakah salahku padamu begitu besar sampai kamu tidak memberi kabar tentang hari bahagiamu? walaupun aku kenal dengan suamimu, tetapi.. ini tidak adil ."

ku ambil ponselku
"assalamu'alaikum. puput sahabatku, terima kasih kamu sudah mau memberi tahu tentang statusmu menjadi istri saat ini. maaf kalau aku belum sempat memberimu hadiah, insya ALLAH do'aku untukmu tetap full dan penuh kok :) semoga kalian menjadi keluarga yang Sakinah Mawaddah dan Warahmah ya, perlu kamu tahu, sampai detik ini, kamu masih tetap aku anggap sebagai sahabatku hingga nanti. sebelum kamu meminta maaf sudah aku maafkan. salam sayang, peluk dan cium dari aku. wasaalamu'alaikum"

SENT SUCCESS !

kali ini aku tidak berharap puput membalas pesan singkatku. aku ingin marah pada puput, tapi.. itu sama sekali tidak berguna buat aku.

walaupun dia datang dan mengingatku disaat dia sedih dan meninggalkanku di saan bahagianya, itu tak menjadi masalah buatku, itu artinya dia percaya padaku untuk menjadi bahu sementara untuk bersandar.
teringat kata-kata dari seseorang bahwa hidup ini adalah proses, di dalamnya ada istilah meninggalkan dan ditinggalkan, tergantikan dan menggantikan, pertemuan dan perpisahan begitu pula dengan aku dan puput.

aku menamakan rasa ini adalah CINTA
aku bertemu denganmu karena ALLAH dan saat ini aku berpisah denganmu karena ALLAH.
walaupun sejujurnya aku benci dengan PERPISAHAN.

aku mencintaimu dan menyayangimu sampai detik ini

***

160413

itu pertemuan terakhir aku dengan puput, setelah itu aku tidak tahu kabarnya sama sekali, no hp nya pun sudah tidak aktif lagi. dan tidak satupun yang tahu puput sekarang tinggal dimana.
terakhir aku mendengar kabar bahwa puput sudah melahirkan.
"ah, aku sudah mempunyai keponakan, kalau perempuan pasti cantik seperti ibunya, kalau laki-laki..hmm aku lupa wajah suaminya" gumamku dalam hati

pernah sekali waktu aku melihat seorang perempuan yang berjalan di pinggir jalan. sepintas mirip sekali dengan puput, aku membetulkan kacamataku yang agak bergeser.
"Puput !" teriakku
perempuan itu berlari..

"ternyata benar puput, kenapa dia berlari menjauhiku ? " aku semakin sedih melihat sahabatku seperti itu.

1 new message

088688698709
" aslmkm. ini benar no lisa ? ini puput. sekarang aku sudah bahagia. tak usah khawatir"

"ah, ini benar no puput, tetapi ponselku lowbath, bagaimana ini ?"
ponselku pun akhirnya memang benar-benar mati. di seberang rel kereta api banyak sekali orang berkerumun.
"ada apa bu ? kok banyak orang ?" tanyaku pada seorang ibu paruh baya
"itu neng ada ibu-ibu yang mati kesamber kereta api. sama anaknye" jawabnya dengan bahasa betawi yang cukup kental

firasatku tiba-tiba tak enak. segera aku berlari menghampiri rel kereta api itu. DAN..

"PUPUT !" teriakku dengan air mataku yang tak terbendung lagi.tanpa pikir panjang akupun langsung memeluk tubuh Puput yang sudah bersimbah darah.
aku pun langsung membawa jenazah puput ke rumah sakit terdekat dan aku menghubungi keluarga Puput. kemudian sahabatku itu dimakamkan di tempat pemakaman umum dekat dengan rumahnya.

***

kini sudah hampir 1 tahun sejak kepergian puput aku masih saja sendiri dan masih merasakan puput ada di sini #di hati#
hanya batu nisan dan gundukan tanah yang tertinggal. dan no asing yang puput kirimkan dan menjadi sms terakhir yang puput kirimkan, masih tersimpan dalam inboxku.

Lisa_Puput_Always Friend of Mine

 

Missi (ng) #part one

tik tok tik tok..
kamarku yang sunyi senyap, yang tertinggal memang hanyalah detikan jam. kamarku yang tak seberapa besar. yah.. cukuplah kalau 2 atau 3 orang bermalam disini. malam ini sengaja aku menyendiri disini, ya di kamar ini.. masih memikirkan kejadian-kejadian ataupun... waktu-waktu yang aku lalui bersama sahabatku Aisyah Putri, yang biasa aku panggil Puput. sengaja aku memanggil Puput padahal dia paling tidang suka aku panggil Puput.
"Ini kan panggilan sayang aku ke kamu, jadi biar berasa istimewanya, hehehe " tukasku sore itu.

"Put, kamu kenapa berubah ? aku ada salah sama kamu ?"
sekejap aku mengambil ponselku..
UNLOCK --> MENU --> CONTACT--> SEARCH --> "A" --> AISYAH PUTRI --> CALL
"hah ! aku menelepon puput ! bagaimana ini ? " tukasku panik
REJECT
"Fiuuuh ! untung saja ! " ucapku sambil menyeka keringat, keringat dingin lebih tepatnya.
    
       Memang, terkadang kalau aku gugup, sinkronisasi antara otak dengan gerak tubuh berlawanan, tapi itu ya hal yang sah saja, begini begini mata kuliah psikologi perkembangan dan psikiatri sedikit nyangkutlah di otakku. jadi, ada saja alasan yang membuatku melakukan pembenaran.. hehehe
sore yang biasa aku katakan senja itu, hmm.. terlihat dan memang terasa cukup syahdu. aku memang lebih suka mengatakan senja, karena untukku senja itu adalah dimana ketika matahari beranjak ke peraduannya kemudian berganti malam dan disitulah bintang-bintang muncul.
aku suka mengamati langit terlebih ketika malam hari..

kala senja itu hadir, dan memang qodarullah aku dan puput dipertemukan di tempat biasa kita janjian. tempatnya tidak jauh dari fakultas kami. SELASAR MASJID NURUL HIKMAH, yes ! itu adalah tempat kita biasa janjian, entah untuk melepas penatnya dari aktivitas kampus, ataupun sekedar duduk-duduk bertukar fikiran dan bercerita. tetapi Puput bukan Puput yang biasa aku kenal dulu, yang selalu memelukku dengan erat ketika bertemu

"Put, kebetulan ya kita ketemu, aku mau...... "
belum sempat aku melanjutkan kata-kataku, Puput sudah memotong pembicaraanku
"Maaf ya Lisa, aku ada rapat, sibuk. lain waktu aja" sambarnya cepat
"Oh.. i.. iyaa gak apa-apa" jawabku menahan air mata, takut kalau aku menangis di depan puput.
berlalu.. aku melihat jilbanya berkibar tertiup angin, hingga tubuhnya menghilang, dan yang tersisa hanyalah bayangan puput dan aku yang masih terpaku menatapnya dari kejauhan.

****

detik demi detik, hari demi hari, hingga.. masuk ke dalam hitungan bulan saat ini. sungguh aku rindu pada puput yang dulu.
"Assalamu'alaikum puput sayang, apa kabar ? kangen deh, jalan-jalan yuk? "
SENT SUCCESS !

1 new message

"wlkmslm. aku ga bisa ada rapat dan ada agenda lagi"
"Ok. lain waktu yaa. nice day :) kangen kamu deh "

1 menit 2 menit 3 menit 4 menit 5 menit sampai 30 menit tidak ada pesan masuk
"Ah.. mungkin puput ga ada pulsa" gumamku dalam hati

****

"Nama kamu siapa ? "
"Lisa, Lisa Putri, kamu ?"
"Wah, nama kita hampir sama yah, aku Aisyah Putri"
"hehehe iya ya, P kuadrat"
"hehehe" kami pun tertawa bersama

ya, 4 tahun silam kami berkenalan, ketika sama-sama menjadi Maba (Mahasiswa Baru) dan menjadi peserta MPA (Masa Pengenalan Akademik). sekilas memori 4 tahun silam itu kembali membuka tabir keromantisan kami. sehingga tak ayal jika aku sedang berjalan sendiri terlontar pertanyaan
"Lisa, kok sendiri ? buntutnya mana ?
                atau
"Tumben Lisa sendiri, ga ada satpamnya"
dan pertanyaan-pertanyaan lainnya..

"Puput, aku kangen sama kamu, apa kamu memang sudah tidak ada waktu untuk sekedar menyapaku ?" gumamku lirih.

"Puput dan Lisa itu sahabat sejati yang tak pernah terpisahkan, karena aku, kamu itu sama, Lisa jangan tinggalin aku ya, janji ?"
itu katamu kan put ? masih terekam dengan sangat jelas dalam memori otakku.. kini aku sungguh sangat rindu padamu..

apakah robithohku yang masih kurang ? apakah aku pernah dzolim padamu ? Ahh ! terkadang aku lelah menyalahkan diriku sendiri..


sehingga suatu ketika.......