Kamis, 29 Agustus 2013

Sekuntum Tulip

Sekuntum Tulip

27 Agustus 2013 pukul 21:24
Aku adalah setangkai Bunga Tulip.
Aku tidaklah seelok Sang Mawar nan berduri..
Tangkaiku tebal dan licin berlilin..
Tak perlu aku memiliki duri yang menyakiti.
Keras di luar tapi cukuplah halus di dalam..

Aku adalah setangkai Bunga Tulip.
Aku tak semempesona Sang Anggrek,
Yang dapat merayu memanja..
Memperoleh penuh sinar matahari,
Dari ketinggian pohon nan tertumpangi..
Cukuplah aku rendah di atas tanah.
Agar terjangkau dalam telapak nan hangat..

Aku adalah setangkai Bunga Tulip.
Aku tak seindah Sang Bunga Matahari.
Berbunga majemuk, dan selalu terbuka memandang Sinar Matahari.
Aku hanyalah sekuntum bunga tunggal,
Yang tersipu malu menguncup saat mekar
Melindungi hatiku dari debu dunia luar..

Aku adalah setangkai Bunga Tulip.
Aku tidaklah selembut Sang Dandelion..
Yang begitu mudah tertiup dan terbawa oleh Angin.
Namun aku cukuplah lemah,
Untuk tetap tergoncang oleh tiupan amarahmu.

Aku adalah setangkai Bunga Tulip.
Aku tak sehalus Sang Putri Malu.
Yang tersentuh mengerut dan terluka..
Tak perlu kau takut akan kepekaanku.
Perhatikan langkahmu memperlakukanku,
Dan aku akan selalu terjaga untukmu..

Aku adalah setangkai Bunga Tulip.
Aku cukuplah kuat untuk bertahan,
Namun tetaplah rentan akan goresan.
Aku tak terlalu angkuh untuk terengkuh,
Namun tak cukup rendah tuk terinjak.

Aku adalah setangkai Bunga Tulip.
Berikanlah aku kepada orang terkasihmu,
Maka dia akan tahu betapa tulus rasa sayangmu..

Aku adalah setangkai Bunga Tulip.
Dan aku akan senantiasa memaknai hidupmu.

Bunga Tulip di sebelah jentera itu,
bukan tak mampu ku petik dengan lusuh tanganku.
Bahkan hitam rambutmu
mampu kuubah menjadi
mahkota sakura hingga
terbentuk dirimu laksana Anthea.

Jangan menyuruhku untuk menyelami pulau-pulau,jika hanya ingin menumbangkan karangnya. Karena karun benua-benua telah ku simpan di beranda rumahku.

Tingginya telah kuhampiri.
Panjangnya hanya sebuah lingkaran.
Dan setelah ku gali dalamnya sampai kutemukan ujungnya,ternyata hanya udara yang berbeda rupa.


lalu, apa lagi yang ingin kau tanyakan ? inilah alasanku mengapa aku menyukai tulipku..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar