Sabtu, 14 September 2013

untuk sang bintang ^^

bismillah..

bintang . salah satu benda langit yang sangat indah menurutku. benda langit yang dapat memancarkan cahayanya sendiri tanpa bantuan atau mengambil sinar matahari. kecil memang, tetapi sangat indah karena dapat berkerlap-kerlip di indahnya malam. kedatangannya selalu ditunggu-tunggu ketika malam tiba. jumlahnya yang milyaran membuat semakin mengagumi ciptaan sang Khalik yang satu ini :)

Bintang merupakan benda langit yang memancarkan cahaya. Terdapat bintang semu dan bintang nyata. Bintang semu adalah bintang yang tidak menghasilkan cahaya sendiri, tetapi memantulkan cahaya yang diterima dari bintang lain. Bintang nyata adalah bintang yang menghasilkan cahaya sendiri. Secara umum sebutan bintang adalah objek luar angkasa yang menghasilkan cahaya sendiri (bintang nyata).

ah, aku memang sangat menyukai bintang. bagiku bintang bukan hanya sekedar benda langit tetapi dia juga mampu memberikan semangat bagi siapapun yang melihatnya. tetiba teringat sepotong kalimat dari seseorang "sekecil apapun cahaya pasti terlihat jika berada di ruangan yang gelap"
seperti bintang, sekecil apapun bintang itu, tetap terlihat jika bintang itu ada di dalam gelapnya malam.

begitulah sedikit pengertianku tentang benda langit yang indah itu :)

bintang selalu berkaitan dengan malam, oleh sebab itu, aku juga menyukai malam, malam bukan hanya sekedar waktu untuk beristirahat saja, tetapi malam juga merupakan waktu dimana kita bisa mencurahkan segala penat yang membersamai ketika kita beraktivitas.

maka aku akan mengartikan sedikit pengertianku tentang bintang itu :

Apakah arti sesungguhnya dari sebuah bintang?
Yang aku tahu, bahwa bintang hanyalah sebuah benda astronomi yang kita tidak pernah mengerti kenapa sebuah batu kecil tak berbentuk dan melayang itu dapat memancarkan kelipan cahaya redup yang menemani kelamnya langit malam.
Memberi sedikit penerangan yang sayup-sayup bagi malam yang sunyi dan suram.
Apakah bintang ada untuk menerangi malam?


Tidak cukup terangkah cahaya bulan selama ini sehingga langit ini membutuhkan hadir sebuah bintang?
Bulan yang indah dan selalu tersenyum cerah memang tidak akan pernah lari dari pandangan mata ini.
Ke manapun kaki ini melangkah, bulan akan selalu menampakkan naungan cahayanya di atas pundak ini. Meringankan semua kegelapan yang di hadapi kesepian diri ini.

Menitikkan secercah harapan untuk hati ini dengan hangatnya pelukan sang bulan.

Tapi.. kenapa bintang selalu bersinar tanpa henti? Bintang tetap bersinar selalu ketika malam menampakkan murkanya. Bintang tetap bersinar dengan segala daya dan upaya mencoba mencari tempat di tengah-tengah dominasi terangnya cahaya bulan. Bintang tetap setia bersinar di malam ketika bulan tidak menampakkan sinarnya.

Inikah arti setia sebuah bintang? Inikah arti terang yang sesungguhnya? Terang yang kontinuitas yang tidak dapat diberikan sebuah bulan yang indah?

dan untukmu sang bintang :

"Bintang, akan kukorbankan seribu cahaya bulan untuk merasakan secercah cahaya hangatmu. yang aku tahu, bintang itu tidak akan pernah pindah ataupun jatuh, karena bintang itu sudah menemukan posisi yang tepat dan sempurna saat ini. kumohon tetaplah menjadi bintang, penerang di kala malam mulai menyapa, membantuku untuk mengeja langkah demi langkah yang terbata karena gelapnya malam"
:))

140913


Jumat, 06 September 2013

aku menamakannya "bahasa air mata"

Bermacam kejadian menyedihkan yang kita alami setiap hari kadang membuat hati ingin mengucapkan bait puisi tentang air mata yang mana tema puisi tentang kesedihan tersebut memang banyak diminati orang. Saat rasa sedih, kecewa, dan sakit hati bercampur menjadi satu maka yang dapat dilakukan terutama oleh seorang wanita hanyalah menangis.

Menangis kadang bagus untuk melepaskan sesak yang memenuhi hati, namun menangis tanpa henti dapat membuat hidup kita menjadi suram oleh rasa sedih yang tak berkesudahan. Apabila kesedihan tersebut tak kunjung reda, maka cobalah untuk curhat kepada sahabat dekat yang sekiranya dapat mendengarkan keluh kesah tanpa membocorkan rahasia kita.

air bening itu bernama air mata. hadirnya selalu bisa dirasakan, sedih, senang,merasakan suka duka, air bening itu bisa saja keluar dengan tiba-tiba. pelupuk mata yang mengabur, mata yang terasa panas, kemudian di sudut mata keluar air bening itu.

merasakan sendiri, ketika tak ada seorangpun yang peduli terhadap kita, walaupun ada satu dua orang. memang hanya Allah sebaik-baik tempat bersandar, ketika diri ini merasa "hadiah" yang Allah berikan bertubi-tubi datangnya, belum selesai satu, sudah datang yang lain.

ketika diri ini merasa butuh sendiri, tetapi batin melawan bahwa sejujurnya pun kita membutuhkan seseorang yang bisa mendengarkan cerita kita, ah, terlalu berlebihan jika aku meminta mendengarkan cerita, hanya melihat kita menangis lebih tepatnya, hanya melihat.

meminta orang lain mendengarkan cerita dan menemani kita, nampaknya itu terlalu egois aku rasa, karena setiap manusia di dunia pasti memiliki masalah bahkan mungkin lebih berat dari kita.

RUMIT. COMPLICATED. CROWDED.

menyendiri di sebuah tempat yang sangat aku sukai sejak aku menginjak sekolah menengah pertama, tempat yang selalu membuat aku nyaman, tempat yang selalu membuat aku kagum akan rumah Allah yang satu ini, tempat yang hanya ada aku dan Allah, BERDUA. hanya berdua. menumpahkan segala rasa rinduku padaNYA, ingin bertemu dengan NYA, bertemu kekasihNYA Muhammad, dan terlalu banyak pintaku padanya.

ketika yang lain sedang sibuk dengan urusan masing-masing, memang hanya ALLAH yang sangat mengerti saat ini. tak perlu melihat kita sedang sedih ataupun senang, bermuram durja atau bahagia.

air mata berurai dengan dahsyatnya, terkadang malu, mengapa aku datang ke tempat ini hanya dalam keadaan sedih, terpukul, kecewa ? mengapa tak disaat aku bahagia, senang, dan merasakan suka ? tertampar oleh pertanyaan aku sendiri.

jika umurku masih panjang, maka jalan yang kuhadapi ini sudah hampir mencapai 3/4 berarti tinggal 1/4 lagi aku menuju mimpi dan anganku yang selama ini belum terwujud, senyuman orang tua, sahabat dan seseorang disana. tetapi diri ini lemah yang terkadang merasa lelah dan ingin rehat sejenak.

entahlah.. mungkin aku menamakan ini "bahasa air mata"

teringat sepenggal ayat cinta :

La takhaf wa laa tahzan innallah ma'ana
inilah yang membuatku kuat sampai detik ini.

Semua makhluk memiliki cara bertasbih kepadamu
Biarkan aku bertasbih padamu... Dengan air mataku
Perut lapar... Malam - malam penuh kecemasan
Pisau dan pedang yang mengancam
Air mata yang tertahan adalah tasbihku kepadamu
Aku tidak ingin menangis... Tapi air mataku inilah tasbihku kepadamu
Aku ingin selalu bertasbih padamu disaat aku menangis
Aku ingin bertasbih saat aku tertawa
Aku ingin terus bertasbih dan bershalawat untuk nabiku "Nabi Muhammad SAW".

060913