Jumat, 06 September 2013

aku menamakannya "bahasa air mata"

Bermacam kejadian menyedihkan yang kita alami setiap hari kadang membuat hati ingin mengucapkan bait puisi tentang air mata yang mana tema puisi tentang kesedihan tersebut memang banyak diminati orang. Saat rasa sedih, kecewa, dan sakit hati bercampur menjadi satu maka yang dapat dilakukan terutama oleh seorang wanita hanyalah menangis.

Menangis kadang bagus untuk melepaskan sesak yang memenuhi hati, namun menangis tanpa henti dapat membuat hidup kita menjadi suram oleh rasa sedih yang tak berkesudahan. Apabila kesedihan tersebut tak kunjung reda, maka cobalah untuk curhat kepada sahabat dekat yang sekiranya dapat mendengarkan keluh kesah tanpa membocorkan rahasia kita.

air bening itu bernama air mata. hadirnya selalu bisa dirasakan, sedih, senang,merasakan suka duka, air bening itu bisa saja keluar dengan tiba-tiba. pelupuk mata yang mengabur, mata yang terasa panas, kemudian di sudut mata keluar air bening itu.

merasakan sendiri, ketika tak ada seorangpun yang peduli terhadap kita, walaupun ada satu dua orang. memang hanya Allah sebaik-baik tempat bersandar, ketika diri ini merasa "hadiah" yang Allah berikan bertubi-tubi datangnya, belum selesai satu, sudah datang yang lain.

ketika diri ini merasa butuh sendiri, tetapi batin melawan bahwa sejujurnya pun kita membutuhkan seseorang yang bisa mendengarkan cerita kita, ah, terlalu berlebihan jika aku meminta mendengarkan cerita, hanya melihat kita menangis lebih tepatnya, hanya melihat.

meminta orang lain mendengarkan cerita dan menemani kita, nampaknya itu terlalu egois aku rasa, karena setiap manusia di dunia pasti memiliki masalah bahkan mungkin lebih berat dari kita.

RUMIT. COMPLICATED. CROWDED.

menyendiri di sebuah tempat yang sangat aku sukai sejak aku menginjak sekolah menengah pertama, tempat yang selalu membuat aku nyaman, tempat yang selalu membuat aku kagum akan rumah Allah yang satu ini, tempat yang hanya ada aku dan Allah, BERDUA. hanya berdua. menumpahkan segala rasa rinduku padaNYA, ingin bertemu dengan NYA, bertemu kekasihNYA Muhammad, dan terlalu banyak pintaku padanya.

ketika yang lain sedang sibuk dengan urusan masing-masing, memang hanya ALLAH yang sangat mengerti saat ini. tak perlu melihat kita sedang sedih ataupun senang, bermuram durja atau bahagia.

air mata berurai dengan dahsyatnya, terkadang malu, mengapa aku datang ke tempat ini hanya dalam keadaan sedih, terpukul, kecewa ? mengapa tak disaat aku bahagia, senang, dan merasakan suka ? tertampar oleh pertanyaan aku sendiri.

jika umurku masih panjang, maka jalan yang kuhadapi ini sudah hampir mencapai 3/4 berarti tinggal 1/4 lagi aku menuju mimpi dan anganku yang selama ini belum terwujud, senyuman orang tua, sahabat dan seseorang disana. tetapi diri ini lemah yang terkadang merasa lelah dan ingin rehat sejenak.

entahlah.. mungkin aku menamakan ini "bahasa air mata"

teringat sepenggal ayat cinta :

La takhaf wa laa tahzan innallah ma'ana
inilah yang membuatku kuat sampai detik ini.

Semua makhluk memiliki cara bertasbih kepadamu
Biarkan aku bertasbih padamu... Dengan air mataku
Perut lapar... Malam - malam penuh kecemasan
Pisau dan pedang yang mengancam
Air mata yang tertahan adalah tasbihku kepadamu
Aku tidak ingin menangis... Tapi air mataku inilah tasbihku kepadamu
Aku ingin selalu bertasbih padamu disaat aku menangis
Aku ingin bertasbih saat aku tertawa
Aku ingin terus bertasbih dan bershalawat untuk nabiku "Nabi Muhammad SAW".

060913



Tidak ada komentar:

Posting Komentar