Sabtu, 09 November 2013

~ini hanya tentang hati~



Jangan salahkan sastraku yang hanya bagian naluri | salahkanlah kerinduan yang mengubah setiap kata jadi puisi
saat berjumpa diujung lidah mungkin hanya ada diam | namun larik puisi jadi saksi penantian malam
kepada untaian kata kutitipkan sedikit asa | sebab lewat lisan aku tiada kuasa
rasa yang belum pantas diucap biarlah dipendam dalam-dalam | atau adukan saja pada Allah lewat doa diam-diam

Minggu, 20 Oktober 2013

MAAF, untuk menepi sejenak~

ketika malam mulai menyapa dengan ketenangan yang indah, ketika para insan sudah mulai merebahkan badannya, menghilangkan sejenak kelelahan yang membersamai ketika aktivitas, ketika para insan yang justru ada yang memulai dengan kehidupan barunya. entahlah.. begitu banyak ragam yang terjadi ketika bulan justru menampakkan wajahnya.

disini, di bumi ALLAH yang lain, untukku malam adalah tempat untuk berpikir sejenak, merenungi segala yang menjadi pikiran, rasa, serta menguntai kehidupan yang akan datang. begitulah persepsiku tentang malam.

malam = lelah, selalu saja ada kaitannya antara dua kalimat ini, ketika malam menjelang pasti kita beristirahat dari lelahnya kehidupan, kukatakan kehidupan, karena kita masih bernafas. sejatinya, kelelahan itu wajar jika dirasakan, tetapi memang tidak boleh jika selalu saja berlelah lelah. pernah mendengar tentang "berada di titik kejenuhan ?" atau "berada di titik nol" ? perhatikan dan hayatilah keduanya memiliki arti yang sama, yaitu ketika seorang manusia merasakan lelah yang teramat sangat. disitulah seseorang membutuhkan teman untuk bercerita, bukan hanya untuk mendengarkan saja, tetapi juga menemukan solusi yang dirasakannya.

menepi sejenak, rehat sebentar untuk menemukan energi baru, ide baru, mengumpulkan semangat yang baru. bukan untuk menghindar tetapi butuh menepi sejenak. ku katakan sejenak, karena aku pasti akan kembali.

MAAF untuk segala sesuatu yang aku abaikan, aku kecewakan, aku lupakan, bukan.. bukan maksudku untuk menghindar, bukan maksudku untuk tidak bertanggung jawab tetapi ada yang harus aku prioritaskan, ada orang-orang yang lebih membutuhkan aku. jika saja aku AMOEBA, masih ingat AMOEBA ? hewan yang sangat kecil yang dapat membelah diri dan pergi kemanapun dia suka. WALLAHI aku akan lakukan itu.

tetapi, ragaku hanya satu, aku tidak pandai seperti AMOEBA yang dapat membelah diri. MAAF jika pesan kalian terabaikan, karena sungguh, jika otakku di scan dan dibuat karikatur maka banyak sekali semut-semut yang berjalan di dalam otakku.

percayalah, aku telah menyiapkan space di dalam otakku untuk memikirkan kemudian melakukan apa yang harus kulakukan. bukan untuk egois, tetapi aku hanya memposisikan diri di dalam keluarga terlebih dahulu.

mungkin permintaan MAAF ini tidak sebanding dengan apa yang aku lakukan, mungkin pula puisi ini pun tak cukup menggambarkan betapa aku sangat memohon maaf atas apa yang telah aku lakukan.

Ku termenung seakan jiwaku melayang..
Tak tahu dimana perhentian....
Entah apa yang dalam pikiran
Bergemuruh di hatiku membayang

Ku dengar alunan ayat - ayat ...
Hidup hambar terbuang kata demi kata
Yang mengalun sebagai gita...
Mencurah rasa dalam kalimat..

Aku yang tak pernah sadar...
Aku yang tak pernah mengerti...
Setiap hembusan nafasku....
Setiap jengkal langkah hidupku...
Harusnya memiliki jiwa ....
Jiwa yang dapat mewakiliku
Sebagai binatang dalam topeng Manusia..

Ku dengar bisikan angin
Bercerita padaku tentang rindu..
Aku hanyut dan tertegun dalam pilu

Ku dengar bisikan ombak….
Bercerita padaku tentang rembulan
Yang sewindu tak bertemu

Oh Rabbku
Aku lelah melalui malam…..
Aku selalu menangis menunggu pagi…
Menangis yg tiada air mata lagi

Namun akhirnya kusadari..
Bahwa aku tak sedang bermimpi…

Inilah kisahku…
Inilah hidupku..
Inilah jalanku..

Ditengah badai dan topan…
Ku tersenyum menatap senja…
Untuk yang pertama disepanjang hayatku…
Biarlah aku pasrah….
Kepada takdir ilahi ….
Yang kan menuntunku…
Pada keindahan nirwana…

Aku ingin menapaki puncak yang tinggi…
Bernyanyi ditengah savana yang indah nan sunyi…
Hanya deru angin yang menemani…
Mengiringi bait demi bait kuresapi

Rabbku..
Bukan aku yang menyakiti pelangi…
Bukan aku yang membuat langit menangis…

Aku hanya lelah ….
Oleh badai dialam ini…
Aku hanya ingin sendiri meniti sepi…..
Biarlah ragaku menapaki bumi…
Namun jiwaku bermain dengan rimba dan lautan…
Hingga nanti…

Jiwa dan raga ku sakit tak ku pungkiri semua menjadi sulit
Lemah ku rasa diri ini seakan tak mampu melangkah lagi
Semua menatap hina pada diri yang tak bermakna


Aku lelah jika harus seperti ini
Sulit ku bergerak dalam kekang waktu yang tajam
Aku sakit jika harus bernafas akan udara naif yang berhamburan
Lelah ku semakin menjalar kala semua terlihat dalam nyata

Ku ingin ada semangat datang walau sekejap ku rasa
Benarkah tak ada lagi yang perduli pada diri ini?
Berat ku pikir semua ini
Semua seakan menggantung pada tubuh yang lelah ini




Rabu, 09 Oktober 2013

aku memanggilnya dengan sebutan "Bapak"


Menatap terik meniti tangga
Tangan kasar urat terlihat menonjol
Terbakar menghitam kulit ronamu
Muka memerah tahan panas sang surya
Lapar jadi tantangan harinya
Haus jadi teman setianya
Kotor debu jadi hiasan mukanya
Peluh jadi lukisan pakaianya
Harga diri kadang jadi taruhanya
Nanar mata hampa memandang langitnya
Seolah menghentak sang waktu segera beranjak
Menanti saat istirahat rebahkan raga
Mengharap permata sebagai buah tangannya
Terbayang buah hati menanti kedatangannya
Terbayang wajah teduh permaisurinya

Lelah kan jadi indah

Dahaga bagai tersiram air nirwana
Rasa lapar tak terasa memandang tawa buah hatinya
Segelas air tersuguh bagai hidangan surga
Sekilas senyum merayu jiwanya

Bosankah bapak setiap hari begini,
Tidak nduk… asal kamu bahagia,

Capek ya pak ,tidak nduk …asal kamu bisa menikmatinya….
Sampai kapan bapak …
sampai keringat ini jadi permatamu nak
sampai lelah ini berkalang tanah
Sampai dunia dalam gengamanmu nak..

Begitu teduh dalam dekapnya
Begitu nyaman dalam gendongannya
Begitu aman dalam lindungannya
Begitu ikhlas gurat wajahnya…
Sosok itu kini Putih rambutnya
Begitu putih bagai jiwanya
Sosok itu kini keriput kulitnya
Begitu keriput tergurat begitu banyak pengalamannya
Uratnya Telihat bekas keperkasaanya
Walau senja tak berkurang semangatnya
Walau keriput begitu jelas bekas ketampanannya


Bapak ….
Terimakasih bapak…..
Bintang dilangitpun tak cukup ku hadiahkan untukmu
Lautpun tak kan bisa menganti peluhmu
Kasih sayangmu tak mungkin terganti
Iklasmu akan jadi bekalmu..
terimakasih bapak..


Sabtu, 14 September 2013

untuk sang bintang ^^

bismillah..

bintang . salah satu benda langit yang sangat indah menurutku. benda langit yang dapat memancarkan cahayanya sendiri tanpa bantuan atau mengambil sinar matahari. kecil memang, tetapi sangat indah karena dapat berkerlap-kerlip di indahnya malam. kedatangannya selalu ditunggu-tunggu ketika malam tiba. jumlahnya yang milyaran membuat semakin mengagumi ciptaan sang Khalik yang satu ini :)

Bintang merupakan benda langit yang memancarkan cahaya. Terdapat bintang semu dan bintang nyata. Bintang semu adalah bintang yang tidak menghasilkan cahaya sendiri, tetapi memantulkan cahaya yang diterima dari bintang lain. Bintang nyata adalah bintang yang menghasilkan cahaya sendiri. Secara umum sebutan bintang adalah objek luar angkasa yang menghasilkan cahaya sendiri (bintang nyata).

ah, aku memang sangat menyukai bintang. bagiku bintang bukan hanya sekedar benda langit tetapi dia juga mampu memberikan semangat bagi siapapun yang melihatnya. tetiba teringat sepotong kalimat dari seseorang "sekecil apapun cahaya pasti terlihat jika berada di ruangan yang gelap"
seperti bintang, sekecil apapun bintang itu, tetap terlihat jika bintang itu ada di dalam gelapnya malam.

begitulah sedikit pengertianku tentang benda langit yang indah itu :)

bintang selalu berkaitan dengan malam, oleh sebab itu, aku juga menyukai malam, malam bukan hanya sekedar waktu untuk beristirahat saja, tetapi malam juga merupakan waktu dimana kita bisa mencurahkan segala penat yang membersamai ketika kita beraktivitas.

maka aku akan mengartikan sedikit pengertianku tentang bintang itu :

Apakah arti sesungguhnya dari sebuah bintang?
Yang aku tahu, bahwa bintang hanyalah sebuah benda astronomi yang kita tidak pernah mengerti kenapa sebuah batu kecil tak berbentuk dan melayang itu dapat memancarkan kelipan cahaya redup yang menemani kelamnya langit malam.
Memberi sedikit penerangan yang sayup-sayup bagi malam yang sunyi dan suram.
Apakah bintang ada untuk menerangi malam?


Tidak cukup terangkah cahaya bulan selama ini sehingga langit ini membutuhkan hadir sebuah bintang?
Bulan yang indah dan selalu tersenyum cerah memang tidak akan pernah lari dari pandangan mata ini.
Ke manapun kaki ini melangkah, bulan akan selalu menampakkan naungan cahayanya di atas pundak ini. Meringankan semua kegelapan yang di hadapi kesepian diri ini.

Menitikkan secercah harapan untuk hati ini dengan hangatnya pelukan sang bulan.

Tapi.. kenapa bintang selalu bersinar tanpa henti? Bintang tetap bersinar selalu ketika malam menampakkan murkanya. Bintang tetap bersinar dengan segala daya dan upaya mencoba mencari tempat di tengah-tengah dominasi terangnya cahaya bulan. Bintang tetap setia bersinar di malam ketika bulan tidak menampakkan sinarnya.

Inikah arti setia sebuah bintang? Inikah arti terang yang sesungguhnya? Terang yang kontinuitas yang tidak dapat diberikan sebuah bulan yang indah?

dan untukmu sang bintang :

"Bintang, akan kukorbankan seribu cahaya bulan untuk merasakan secercah cahaya hangatmu. yang aku tahu, bintang itu tidak akan pernah pindah ataupun jatuh, karena bintang itu sudah menemukan posisi yang tepat dan sempurna saat ini. kumohon tetaplah menjadi bintang, penerang di kala malam mulai menyapa, membantuku untuk mengeja langkah demi langkah yang terbata karena gelapnya malam"
:))

140913


Jumat, 06 September 2013

aku menamakannya "bahasa air mata"

Bermacam kejadian menyedihkan yang kita alami setiap hari kadang membuat hati ingin mengucapkan bait puisi tentang air mata yang mana tema puisi tentang kesedihan tersebut memang banyak diminati orang. Saat rasa sedih, kecewa, dan sakit hati bercampur menjadi satu maka yang dapat dilakukan terutama oleh seorang wanita hanyalah menangis.

Menangis kadang bagus untuk melepaskan sesak yang memenuhi hati, namun menangis tanpa henti dapat membuat hidup kita menjadi suram oleh rasa sedih yang tak berkesudahan. Apabila kesedihan tersebut tak kunjung reda, maka cobalah untuk curhat kepada sahabat dekat yang sekiranya dapat mendengarkan keluh kesah tanpa membocorkan rahasia kita.

air bening itu bernama air mata. hadirnya selalu bisa dirasakan, sedih, senang,merasakan suka duka, air bening itu bisa saja keluar dengan tiba-tiba. pelupuk mata yang mengabur, mata yang terasa panas, kemudian di sudut mata keluar air bening itu.

merasakan sendiri, ketika tak ada seorangpun yang peduli terhadap kita, walaupun ada satu dua orang. memang hanya Allah sebaik-baik tempat bersandar, ketika diri ini merasa "hadiah" yang Allah berikan bertubi-tubi datangnya, belum selesai satu, sudah datang yang lain.

ketika diri ini merasa butuh sendiri, tetapi batin melawan bahwa sejujurnya pun kita membutuhkan seseorang yang bisa mendengarkan cerita kita, ah, terlalu berlebihan jika aku meminta mendengarkan cerita, hanya melihat kita menangis lebih tepatnya, hanya melihat.

meminta orang lain mendengarkan cerita dan menemani kita, nampaknya itu terlalu egois aku rasa, karena setiap manusia di dunia pasti memiliki masalah bahkan mungkin lebih berat dari kita.

RUMIT. COMPLICATED. CROWDED.

menyendiri di sebuah tempat yang sangat aku sukai sejak aku menginjak sekolah menengah pertama, tempat yang selalu membuat aku nyaman, tempat yang selalu membuat aku kagum akan rumah Allah yang satu ini, tempat yang hanya ada aku dan Allah, BERDUA. hanya berdua. menumpahkan segala rasa rinduku padaNYA, ingin bertemu dengan NYA, bertemu kekasihNYA Muhammad, dan terlalu banyak pintaku padanya.

ketika yang lain sedang sibuk dengan urusan masing-masing, memang hanya ALLAH yang sangat mengerti saat ini. tak perlu melihat kita sedang sedih ataupun senang, bermuram durja atau bahagia.

air mata berurai dengan dahsyatnya, terkadang malu, mengapa aku datang ke tempat ini hanya dalam keadaan sedih, terpukul, kecewa ? mengapa tak disaat aku bahagia, senang, dan merasakan suka ? tertampar oleh pertanyaan aku sendiri.

jika umurku masih panjang, maka jalan yang kuhadapi ini sudah hampir mencapai 3/4 berarti tinggal 1/4 lagi aku menuju mimpi dan anganku yang selama ini belum terwujud, senyuman orang tua, sahabat dan seseorang disana. tetapi diri ini lemah yang terkadang merasa lelah dan ingin rehat sejenak.

entahlah.. mungkin aku menamakan ini "bahasa air mata"

teringat sepenggal ayat cinta :

La takhaf wa laa tahzan innallah ma'ana
inilah yang membuatku kuat sampai detik ini.

Semua makhluk memiliki cara bertasbih kepadamu
Biarkan aku bertasbih padamu... Dengan air mataku
Perut lapar... Malam - malam penuh kecemasan
Pisau dan pedang yang mengancam
Air mata yang tertahan adalah tasbihku kepadamu
Aku tidak ingin menangis... Tapi air mataku inilah tasbihku kepadamu
Aku ingin selalu bertasbih padamu disaat aku menangis
Aku ingin bertasbih saat aku tertawa
Aku ingin terus bertasbih dan bershalawat untuk nabiku "Nabi Muhammad SAW".

060913



Kamis, 29 Agustus 2013

Sekuntum Tulip

Sekuntum Tulip

27 Agustus 2013 pukul 21:24
Aku adalah setangkai Bunga Tulip.
Aku tidaklah seelok Sang Mawar nan berduri..
Tangkaiku tebal dan licin berlilin..
Tak perlu aku memiliki duri yang menyakiti.
Keras di luar tapi cukuplah halus di dalam..

Aku adalah setangkai Bunga Tulip.
Aku tak semempesona Sang Anggrek,
Yang dapat merayu memanja..
Memperoleh penuh sinar matahari,
Dari ketinggian pohon nan tertumpangi..
Cukuplah aku rendah di atas tanah.
Agar terjangkau dalam telapak nan hangat..

Aku adalah setangkai Bunga Tulip.
Aku tak seindah Sang Bunga Matahari.
Berbunga majemuk, dan selalu terbuka memandang Sinar Matahari.
Aku hanyalah sekuntum bunga tunggal,
Yang tersipu malu menguncup saat mekar
Melindungi hatiku dari debu dunia luar..

Aku adalah setangkai Bunga Tulip.
Aku tidaklah selembut Sang Dandelion..
Yang begitu mudah tertiup dan terbawa oleh Angin.
Namun aku cukuplah lemah,
Untuk tetap tergoncang oleh tiupan amarahmu.

Aku adalah setangkai Bunga Tulip.
Aku tak sehalus Sang Putri Malu.
Yang tersentuh mengerut dan terluka..
Tak perlu kau takut akan kepekaanku.
Perhatikan langkahmu memperlakukanku,
Dan aku akan selalu terjaga untukmu..

Aku adalah setangkai Bunga Tulip.
Aku cukuplah kuat untuk bertahan,
Namun tetaplah rentan akan goresan.
Aku tak terlalu angkuh untuk terengkuh,
Namun tak cukup rendah tuk terinjak.

Aku adalah setangkai Bunga Tulip.
Berikanlah aku kepada orang terkasihmu,
Maka dia akan tahu betapa tulus rasa sayangmu..

Aku adalah setangkai Bunga Tulip.
Dan aku akan senantiasa memaknai hidupmu.

Bunga Tulip di sebelah jentera itu,
bukan tak mampu ku petik dengan lusuh tanganku.
Bahkan hitam rambutmu
mampu kuubah menjadi
mahkota sakura hingga
terbentuk dirimu laksana Anthea.

Jangan menyuruhku untuk menyelami pulau-pulau,jika hanya ingin menumbangkan karangnya. Karena karun benua-benua telah ku simpan di beranda rumahku.

Tingginya telah kuhampiri.
Panjangnya hanya sebuah lingkaran.
Dan setelah ku gali dalamnya sampai kutemukan ujungnya,ternyata hanya udara yang berbeda rupa.


lalu, apa lagi yang ingin kau tanyakan ? inilah alasanku mengapa aku menyukai tulipku..

Minggu, 11 Agustus 2013

MasaLa(Lu) (Arti dari Menghargai Waktu)

"Sekelam dan seburuk apapun masa lalumu, TETAPI masa depanmu itu suci"
that's my favourite quotes :)

mengerti apa yang dimaksud dengan masa lalu ? masa lalu adalah suatu masa yang pernah dialalui oleh masing-masing pribadi baik itu baik ataupun buruk.
dan perlu di ketahui, dari masing-masing kita tidak akan pernah bisa melupakan masa lalu, karena secara sadar kita pernah melakukan masa itu kemudian terekam dalam oatak bawah sadar kita, kemuadian masuk ke dalam hati sehingga hingga beberapa tahun pun ketika kita sudah meninggalkan masa itu, tetapi masih terekam dengan jelas dalam memori kita.
baik itu good track record atatupun bad track record :D hehe

meninggalkan, melupakan, ataupun menghilangkan masa lalu kita itu ya pilihan kita sendiri. bijak mengambil pilihan. hmm..
ada lagi sekutip kalimat
1. "buang atau bakar buku lama, kemudian ganti buku baru"
atau yang biasa orang-orang bilang
2. "Biarlah masa lalu menjadi kenangan kita" :)
and many more..

tetapi apakah dari kita bisa menerima masa lalu sebagai kenangan ? mungkin lebih tepatnya menangisi kebodohan-kebodohan diri karena masa lalu yang pernah kita lakukan. tidak mengapa berhenti sejenak untuk melihat masa lalu, tetapi kemudian kembali berlari untuk menggapai masa depan. ingat,
tidak akan tercapai APA YANG ADA DI DEPAN, jika kita masih saja terkungkung apa YANG ADA DI MASA LALU.



Waktu menggelincirkan dan mengikis kesadaran kita terus menerus.
Waktu memaksa kita merasa bahwa masa kini adalah nyata,
Sedangkan masa lalu dan masa depan adalah maya.

Manusia harus menerima pergolakan waktu
dari masa silam ke masa depan yang mengalir melalui masa sekarang.
Meskipun manusia mampu mempengaruhi masa depan,
Bisakah manusia berkata pasti sesuai dengan rencana
Sementara Rencana Allah lebih Hebat dan Agung dari manusia

Manusia tak punya kekuatan walau segaris untuk mengubah masa lalu,
Hanya orang-orang tidak mempunyai tanggung jawab
yang mengubah sejarah untuk dipaparkan demi kepentingan dirinya sendiri

Sabda Rasul saw. dengan bahasa yang sederhana namun menyimpan kaidah-kaidah yang sarat dengan renungan dan penuh nuansa filosofis tinggi ;

"Barang siapa beriman kepada Allah dan Hari Akhir maka berbuat baiklah kepada tetangganya.
Barang siapa beriman kepada Allah dan Hari Akhir maka hormatilah tamunya.
Barang siapa beriman kepada Allah dan Hari Akhir maka berkatalah kebajikan dan kebaikan,
Apabila tidak sanggup dan tak mampu lebih baik diam" 
ini hadist terkenal (HR. asy-Syaikhani)

Coba perhatikan hadist tersebut Beliau ini terjadi pengulangan perkataannya
"Barang siapa beriman kepada Allah dan Hari Akhir"
Pernahkan kita bertanya kenapa keimanan kepada Rasul, kepada Malaikat, kepada Al-Quran, dan kepada Qada dan Qadar tak disebutkannya?
Kenapa hanya keimanan kepada Allah dan Hari Akhir saja yang disebutkannya?
Hadist ini sanggup untuk menjawab bagaimana menyikapi waktu yang benar.


Allah adalah Zat Yang Abadi,
Yang tak terikat waktu (dahr)
Allah ada sebelum kata ada.
Di sini Allah menunjukkan masa lampau yang berada di luar imaji manusia,
sebagai awal dari segala yang ada,
berada dalam Waktu Mutlak.

Hari Akhir adalah masa nanti yang nantinya di luar pengetahuan manusia.
Hari Akhir adalah masa depan yang hanya Allah yang tahu.

"Mereka bertanya tentang kiamat, kapan terjadinya? Katakanlah, sesungguhnya pengetahuan tentang kiamat itu ada di sisi Tuhanku. Tidak seorang pun yang mengetahui kedatangannya selain Dia. Ia (Kiamat) menjadi beban di langit dan di bumi. Tidaklah kiamat itu datang melainkan secara tiba-tiba (QS. al-A'raf ;187)."


Dengan dua keimanan ini,
Rasul saw bermaksud mengajarkan kita kearifan tentang waktu.
Rasul saw. bermaksud mengatakan bahwa masa lampau sebagai awal dari segala yang ada dan telah ada adalah hak Tuhan,
sudah menjadi milik-Nya.
"Relakan yang terjadi,
takkan kembali,
Ia sudah milik-Nya, bukan milik kita lagi,"
demikian Iwan Fals dalam syair lagu "Hadapi Saja"
Pun masa depan sebagai akhir dari segala yang ada dan yang mesti ada berada dalam ketetapan Tuhan, dalam rencana-Nya.

Yang tersisa sekarang adalah masa sekarang.
Apa yang dimaksud "Masa Sekarang?
Apa yang disebut "Sekarang?
"Sekarang"
Sebenarnya hanya berlaku sepersekian detik, sepersekian sekon, sepersekian dari sekon
Bahkan menjadi tidak ada sama sekali.

Akal manusia kebingungan menentukan apa yang dimaksud "sekarang".
Tak ada jalan keluar yang bisa diberikan akal kecuali din untuk meraih Islam.
Yang diajarkan Nabi saw. untuk mengisi masa sekarang/masa kini dalam hadits di atas adalah mengisi "masa kini" dengan berbuat baik kepada tetangga, menghormati tamu, berkata benar, dan kalau tidak sanggup maka diam saja.

Makna dari ketiga amal saleh diatas menjadi panjang apabila pribadi mengartikan tetangga dan tamu tidak hanya sebatas tetangga kampung, tetapi tetangga dan tamu antarnegara Asia, negara dunia, bahkan kalau ada antarrealitas.

Satu lagi, berkata benar. Inilah tugas terberat buat kita, di dalam hadits ini Rasulullah saw. berkata dengan menggunakan Khair. Semua bencana yang ada di dunia ini adalah hasil dari fatwa-fatwa atau coletah-coletah yang telah membunuh fitrah manusia. "Salamah al-insan bihifzhi al-lisan. Selamatnya manusia adalah dengan menjaga lisan," sabdanya.
Oleh karena itu, kaum Muslimin walmuslimat harus mampu untuk yadu'ila al-Khoir.

Dari pemahamanku,

berarti kita mengerti bahwa kita tak memerlukan sejarah,
kita tak butuh masa lalu sebab itu telah berlalu,
yang hanya bisa kita serahkan kepada Allah,
yang hanya dijadikan pembelajaran bagi hidupnya
dan tak ada yang gagal dalam takdir-Nya.
Tapi, kita harus melewati sejarah dengan kreativitas dan inovatif
menjemput masa depan dengan penuh semangat,
secara sederhana,
menuju yang lebih baik.

Kita harus mengerti masa sekarang,
memenuhinya dengan kerja penuh cinta.
Sebab, apa artinya menyusun masa depan yang sepenuhnya berada di tangan-Nya sementara kita tak punya masa sekarang.
Oleh karena itu, filsafat sebenarnya adalah tabiat dari waktu.
Sekali lagi, tabiat dari waktu untuk terus berkarya, berakhlak dengan akhlaknya

Orang bijak berkata :

"Karya Manusia harus menjadi karya Tuhan
Saya harus memulai pada jiwaku sendiri
dan tidak boleh berakhir pada jiwaku sendiri"

wallahu'alaam..
Ika Kustiarawati, Bumi Allah di sudut Bekasi, 110813


Sabtu, 20 Juli 2013

Hanya Puisi

kau pernah memberiku NIL
dalam rupa yang begitu indah yaitu rupa cinta
dalam bias pelangi

hadir gemerlapkan hari
tetapi yang ingin kujelang adalah...

ingin aku mengapung bersama NIL
mengejar cintamu di sana
di telaga syurga

karena... pernah hidupku
luruh redam
tenggelam dalam badai ketiadaan

LALU...

kau pegang tanganku
kita jalin kekuatan
bersamamu
bersama kita arungi NIL
dalam lembah cinta yang tak bertepi

dalam titian takdir sang Illahi.

mungkin itu adalah sebuah pengharapan, tetapi menurutku itu adalah hal yang wajar..

Senin, 01 Juli 2013

pesan (Trend) #part one

hari ini Ramadhanku ada di pesantren ini. panas yang begitu terik, seakan-akan matahari berada tepat di atas ubun-ubunku. walaupun sudah memakai baju muslim lengkap dengan jilbab, tetap saja rasa-rasanya matahari cinta sekali sama aku, kemanapun aku pergi selalu saja mengikuti. membayangkan setetes air dingin (baru keluar dari lemari es) membasahi kerongkongan, hanya membasahi loh ! semacam numpang lewat begitu. kalau tidak ada air es, es buah, es kelapa juga tidak apa kalau untuk sekedar membasahi kerongkongan . hehe.

"Astaghfirullah, please deh bil, jangan jadi santri yang cengeng dan konyol deh, masa bulan Ramadhan gini bayangin es sih ! " gerutuku dalam hati

hari ini adalah hari Rabu, tepat jadwal piketku. jadi, sistem organisasi, eh salah maksudku sistem kegiatan disini ada yang namanya piket bergilir, setiap santri disini harus wajib menjalankan piket bergilir ini. hmm..
aku memang santri baru disini, jilbab yang aku pakai saja belum sekaliber maksdunya belum selebar teman-teman santri yang lain. pondok pesantren ini khusus untuk perempuan lebih tepatnya muslimah. aku dikirim kesini oleh orang tuaku untuk memperdalam ilmu agama .

"bila, ayah dan bunda akan mengirim kamu ke pesantren di Jawa, biar kamu dekat dengan mbah dan nanti sebelum idul fitri kami akan menyusul kesana" ucap ayah kala itu
"tapi, bila kan udah kuliah yah, pesantren itu kan cuma buat anak-anak yang nakal, bila kan ga nakal" ujarku dengan mata yang nanar
"bila sayang, ayah dan bunda ingin kamu ingin lebih mengenal ALLAH, di bulan yang penuh berkah ini jangan lewatkan kesempatan sekecil apapun" ujar bunda yang aku pikir sangat membela ayah.
"terserah ayah dan bunda saja !"

aku pun bergegas lari masuk ke dalam kamar, melihat baju-bajuku, memang aku belum berjilbab, tapi selama ramadhan aku akan memakai pakaian yang sopan kok. aku juga sholat dan puasa kok. membayangkan kehidupan pesantren yang penuh aturan ini itu, ngaji sepanjang hari, belum lagi aku harus mengurusi kebutuhan aku sendiri, selama ini kan ada mbok iyem yang membantu aku. belum lagi kalau aku di plonco, belum lagiiiiiiiiiiiiiiii...
Ah ! membayangkan saja aku sudah muak !

****
"ya Allah ! uangnya aku lupa bawa, hmm.. kayaknya masih ada di atas lemari deh, " sambil bersungut-sungut meratapi kepikunan aku, aku pun terpaksa memutar balik arah jalanku, "padahal, pasar tinggal dikit lagi tapi aku baru ingat kalau uangku masih ketinggalan"

"nduk cah ayu, enten nopo ? kok koyo'e kesel temenan ?" tanya seorang nenek memakai bahasa jawa yang sama sekali aku tak mengerti
"oh, mbot.. mbott.. mboten nopo-nopo mbah, matur nuwun" jawabku terbata-bata takut salah

membayangkan arah jalan ke arah pesantren, masuk ke dalam pintu gerbang, kemudian luruuuuss terus melewati lapangan, belok kiri, lalu lurus lagi, masuk ke dalam lorong, naik tangga hingga lantai kedua, 1, 2 ,3 4, 5 nah ! itulah kamarku, kamar yang berukuran 4x6 meter. agak besar memang, tetapi di dalam kamar ini ada 7 orang pemirsaah ! ada 7 buah ranjang, 7 makhluk hidup (penghuni kamar) dan barang-barang lain yang tak bisa disebutkan satu per satu.

"Ya Allah, rasanyaa pesantren itu jaraknya kayak dari mekkah ke madinah deh, aku ga sanggup" ucapku
dan 45 menit kemudian! jeng jeng ! aku pun sudah sampai di pesantrenku kemudian masuk ke dalam kamarku, disitu sudah ada Annisa yang kalem menyapaku.
"assalamu'alaikum, huh hah huh hah ! aku...."
"wa'alaikumsalam, kamu lupa bawa uangnya ya bil ? sudah tidak usah balik lagi ya ke pasar, si Rina sudah membeli bumbunya kok, walaupun  bumbu jadi, hehe" jawab Annisa sambil tertawa walaupun tembok saja tidak bisa mendengar ketawanya si Annisa (tembok kan benda mati ya)

seketika aku pun ada benda yang kurang di bawah tempat tidurku, apa itu ? SANDAL JEPIT BERWARNA HIJAU ! tapi ah, nanti saja aku mencarinya.

"iya, masa aku lupa bawa uangnya, jadi udah dibeli sama rina ? alhamdulillah, bagus deh jadi aku bisa ngaso"
belum sempat aku merebahkan tubuhku, ada suara yang menggelegar memamnggil dari dapur
"SALSABILAAA ! TOLONG DONG ULEKIN SAMBELNYA ! YANG LAIN UDAH PADA KERJA NIH, KAMU UDAH PULANG KAN ?" tanya karina kepaku

suara muslimah satu ini memang luar biasa, walaupun sudah ditegur kalau bicara tidak boleh berteriak, tetapi tetap saja dia menjawab dengan jawaban yang sama
"AKU GA TERIAK KOK, BIASA SAJA, SERIUS !" jawabnya
alhasil kami pun tertawa terbahak-bahak. jadi membayangkan kalau karina tersesat di hutan dia gampang dicari, Radarnya kami tinggal mendengar teriakannya saja. hehe

"oke, aku kesana" jawabku sambil berlari menuju dapur.
"eh, kamu tau ga sendal jepit berwarna hijau punya aku? " tanyaku pada elis
"masa ga ada ? coba cari dulu sana, barangkali keselip di mana gitu atau ada yang Goshob" jawab elis
"Aku bete deh kenapa sih peraturan Goshob ga diberlakukan lagi ? semenjak pak kyai Ahmad umroh nih jadi ga ada lagi, kalau ada yang mengGoshob kan bisa dapet Iqob biar jera" tukasku sewot
"iya aku ngerti, walaupun hanya sendal jepit tapi itu termasuk hal yang penting loh kalau di lingkungan pesantren." tambah annisa.

"Bila, mana berasmu ? tinggal sedikit nih beras kita, tinggal buat ifthor doang" ucap Rina
"Oh iya, aku lupa minta kiriman beras sama mbahku yang di Blora, nanti deh aku kesana ya " jawabku

rumah mbahku memang agak lumayan jaraknya dari pesantren ini, kalau naik bis 1 kali turun di perempatan pasar Ngraho trus minta jemput deh sama pak lek aku, perjalanan hampir 4 jam lah menguras jiwa dan raga. hehe
pesantren aku terletak di Jawa Tengah namanya pesantren Sidorejo, sedangkan kampungku di Blora walaupun sama-sama di Jawa Tengah tapi jauhnya minta ampun. kalau aku kesana paling kalau ada keperluan saja misalnya "minta beras dan uang saku" soalnya ayah dan bundaku mentransfer segala keperluan aku lewat ATM pak lek aku.

****

malam ini kami mengkaji shiroh  nabawiyah. setelah ifthor,  sholat maghrib, tilawah, kemudian tarawih kami mengkaji shiroh nabawiyah. kali ini pematerinya adalah Ustadzah Tuti Alawiyah. aku sangat kagum pada sosok ummahat satu ini.

"Rasulullah sangat mencintai puterinya Fatimah, sehingga suatu ketika Rasulullah mendengar kabar bahwa Fatimah akan dimadu oleh Ali bin Abi Thalib, kemudian Rasullah berkata : Siapa saja yang menyakiti Puteriku, maka sama saja dia menyakiti aku" begitulah penggalan shiroh yang ustadzah sampaikan.
jadi memiliki keinginan, bahwa aku tidak ingin dimadu oleh suamiku nantinya, aamiin.

setelah selesai mengikuti kajian shiroh nabawiyah, kami pun bergegas kembali ke kamar, menyetor hafalan, aku masih saja bertengger di surat Al-Bayyinah. sebelum sampai di kamar, di pelataran masjid aku melihat seonggok barang yang aku kenal, ku amati, ku dekati kemudian aku lihat SANDAL JEPITKU ! yes, itu sandal jepitku, karena ada tanda bunga di bagian ujungnya. tanpa ragu aku ambil saja sandalku itu, masalahnya tadi aku ke masjid bertelanjang kaki, karena tidak ada sandal nganggur. aku masukkan ke dalam lemari dan kumasukkan ke dalam kantong plastik

"lam yakunilladzi... lamyakunilladzi na kafaruu, min ahlil kitabi.."
"assalamu'alaikum bila, aku pinjem sendalmu boleh ndak ? mau ke masjid, sendalku mboh nang ngendi" tetiba karina masuk ke kamar tetap saja dengan nada suara 10 oktav. hehe
 "oh iya, boleh kok, ambil aja di lemari ya nanti kamu balikinnya seperti semula ya" jawabku
"matur nuwun yoo"

****

Aku melihat lagi ke lemariku, karena tadi karina sudah mengembalikan sendalku. sesuai dengan keadaan semula
"sip, aman" kataku
kemudian aku pun dengan tenang terlelap memejamkan mata malam ini dan bangun di sepertiga malam kemudian shalat shubuh. ah, betapa damai dan tentramnya jika hidup ini senantiasa selalu mengingat Allah..

maka ingatlah Allah di waktu pagi dan petang hmm.. itu kalau tidak salah penggalan kalam cinta dari Allah.

 ...............................................
keesokan harinya

hah?! ssen.. ssendalku kok ga ada lagi ? ah, pasti ada yang Ghosob nih,mana nanti aku harus ke rumah mbah buat ambil "sangu" sepatu belum kering, masa iya udah kering kan nyucinya aja baru jam 7 sekarang jam jam setengah 8 dan mau berangkat jam 8, haduh, mumet sirahku.
hmm.. celingak celinguk ga ada sendal yang nganggur, sebenernya banyak soalnya satri kan lagi pada di masjid, kebanyakan halaqoh..

dan seketika itu


Sabtu, 29 Juni 2013

Urgensi ILMU dan ke-ILMU-an *nah loh ?*

 assalamu'alaikum wr wb..
bismillahirrohmaanirrohiim.. kali ini saya mau nge post tentang pendidikan, karena memang basic saya dari pendidikan

“Pendidikan itu nyawa bagi suatu bangsa. Jika mahu jangka hayat bangsa panjang, maka peliharalah pendidikan, kuatkan dasarnya. ” -Adi Rumi-

Urgensi belajar itu,, ada pada proses. Bila tingkah laku diri tak mencerminkan supremasi akhlak, maka periksa lagi proses belajar terdahulu:)
Tunggu..tunggu! *lagi mikir nih.. judulnya kenapa gtu?? ilmu dan keilmuan?? hehe..

mengutip sebuah kalimat kiasan “cinta itu dimula pada pandangan pertama” yah,, seperti itu juga sebuah judul.. yang paling pertama dilihat! menentukan apakah si pembaca judul akan melanjutkannya ke isi ataukah tidak?? boleh lah ngasih judul ‘unik bin ajaib’.. hihi

ikhwatifillah...

Para ahli ‘ilmu (ulama-red) menyebutkan bahwa :
“al ‘ilmu nuurun, wal jahlu dhaarrun”
‘ilmu itu cahaya, sedang bodoh itu berbahaya..
dan Abu Darda radhiallahu ‘anhu berkata :
“Laa takuuna ‘aliman hatta takuuna muta’alliman, wa laa takuuna fil ‘ilmi jamilan, hatta takuuna bihi ‘amilan.”
“Tidaklah orang itu menjadi berilmu, jika ia tak bljar dan tidaklah ilmu itu terpuji dan pemiliknya terpuji, sehingga ia mengamalkan ilmunya.”
1. Setiap ‘amal adalah konsekuensi dari ‘ilmu. ALLAH mencaci mereka yang ber’ilmu tapi tak mengamalkan dan orang yang ber’amal tanpa ‘ilmu..
2. Semakna dengan surat ummul kitab: ihdinash-shirathal mustaqim, shirathal ladziina an’amta ‘alaihim, ghoiril MAGHDHUBI ‘alaihim wa la DHOOLLIN
3. maka “al MAGHDHUB” adalah ummul yahud (kaum yahudi), dan “ADH-DHOOLLUN” adalah ummun nashara (kaum Nashrani)
4. Orang yahudi adalah gambaran orang-orang yang memiliki ‘ilmu tapi tak mengamalkannya, dan orang nashara adalah gambaran mereka yang ber’amal tanpa ‘ilmu
5. maka para ‘ulama berkata: “orang yang celaka dari ummat ini adalah mereka yang menyerupai yahudi, yaitu dari ahlul ‘ilmi yang tak mengamalkan ilmu
6. dan ahlu ‘ibadah yang celaka dari ummat ini, yaitu yang menyerupai nashara, ber’amal tanpa ‘ilmu.”
semoga ALLAH menjadikan kita sebagai ummat idealis, yang beribadah dengan ikhlas dan ittiba’ yang didapatkan dari menuntut ilmu.

Seperti inilah pentingnya ilmu dan betapa urgensinya kita menuntut ilmu sebelum beramal.. Ketika mengeluh karena beratnya menjadi penuntut ilmu, ketahuilah bahwa hidup memang seperti itu.. berat dan butuh perjuangan. “rihlatul ‘umry fy kifahun fy kifahin” Perjalanan hidup itu selalu dalam perjuangan! dan selalulah mengingat kemulian dari para penuntut ilmu di mata ALLAH, yang bahkan diberikan janji syahid kepada mereka.

hmm.. begini, mencoba membuat quotes sendiri ya :)

MALAS itu berbeda dengan SABAR!!
Sabar itu pekerjaan orang yang RAJIN berusaha,,
sedangkn malas adalah pekerjaan orang yang sok sabar.. hehe


GANBATTE KUDASSAI ! :)
KEEP HAMASAH ya 

Belajar KOMPAK dari SEMUT

setiap muslim ataupun muslimah pasti nantinya akan membina sebuah keluarga. nah, oleh sebab itu, jadikan penantian kita ini menjadi penantian yang terbaik, jangan ber galau-galau ria katanya anak jaman sekarang.. hehe

jadikan penantian ini sarana kita untuk belajar, jadi belajar membina rumah tangga bukan ketika kita sudah berkeluarga tetapi sebelum ataupun ketika kita sedang ikhtiar juga jadikan sebagai sarana belajar.

sebelum membina apa yang namanya keluarga, kita terlebih dahulu mengerti apa yang namanya "keluarga" jika kita sudah mengerti, lalu apa yang kita lakukan ? :)
let's check this out !

Keluarga adalah unit terkecil dari sebuah kehidupan berorganisasi, yang tentunya memiliki pemimpin dan juga rakyat. Sukses tidaknya suatu sistem organisasi tergantung dari kekompakkan antara pemimpin dan rakyat atau bawahannya dalam me-manage organisasi mereka, tentu saja dengan saling mendukung bahkan siap berkorban satu sama lain. Seperti itu pula dalam keluarga kita, ada saatnya anak-anak harus mengorbankan jam bermainnya demi mendukung kepentingan ayah-ibunya, sesekali juga ayah-ibu harus berkorban bahkan meniadakan haknya, demi kebutuhan anak-anaknya.

# ..belajar dari keluarga semut!!
Tidaklah salah, jika ALLAH Subhanahu wa Ta’ala memilih nama semut, An-Naml untuk diabadikan menjadi salah satu surat dalam al-Qur’an. Pastinya, ada nilai-nilai yang layak untuk dipelajari, diambil hikmah dan dijadikan teladan dari kehidupan binatang-binatang mungil ini.


Pelajaran Pertama dari semut adalah, “Mereka hidup dalam sebuah Keluarga yang Besar”, mereka hidup dalam satu sarang saja secara bersama dan dalam jumlah yang besar, bisa ratusan bahkan ribuan. Mungkin itulah ‘insting’ mereka dari ALLAH meski memiliki fisik yang super kecil dan super lemah, akan tetapi dengan jumlah yang besar itu, mereka menjadi lebih kuat, lebih mudah mencari makanan, dan lebih mungkin mempertahankan kelangsungan hidupnya.
Seperti itulah filosofi yang seharusnya diteladani manusia, bahwa mereka akan lebih aman dan selamat hidup berkelompok, dimulai dengan keluarga dan masyarakat.

Pelajaran Kedua dari semut adalah, “Dalam Keluarga Besar terdapat Sistem yang berjalan secara Sunnatullah”. Semut tidak pernah protes ataupun iri, tentang siapa yang menjadi ratu dan yang hanya menjadi rakyat saja. Begitu pula dalam sebuah keluarga, harus diperjelas siapa pemimpinnya. Dalam Islam sudah jelaslah bahwa laki-laki telah diangkat menjadi pemimpin, akan tetapi ingat pula bahwa perempuan juga akan dimintai pertanggungjawabannya.

Pelajaran Ketiga dari semut adalah, “Selalu Bekerjasama dengan Baik”. Ratu melakukan tugasnya untuk bertelur, prajurit melakukan tugasnya mengumpulkan makanan. Tugasnya saling mendukung karena yang satu tidak akan berhasil jika tidak dibantu tugas yang lain.
Demikian juga dalam berkeluarga, telah jelas siapa yang mencari nafkah dan siapa yang memanajemen di rumah. Bunda, jangan sampai terlalu bangga menjadi manajer di perusahaan tapi lupa dengan tugas mulianya yaaa.. menjadi manajer keluarga

Pelajaran Keempat dari semut adalah, “Selalu Berada dalam Barisan Rapi”. Mereka beraktivitas bersama-sama, akan tetapi tidak pernah saling dorong, bertabrakan, berebut ataupun menutup jalan temannya, semua antri berjalan dengan kecepatan yang sama. Tidak pernah berebut rezeki! semua saling berbagi..
Itulah filosofi kerjasama yang semestinya dibangun dalam keluarga. Masing-masing anggota keluarga memiliki pekerjaan masing-masing, tanpa harus berebut atau saling melempar pekerjaan dan menghindar. Tidak saling tumpang tindih, saling menyalahkan ataupun saling melempar tanggungjawab.

#semoga bermanfaat ya #

wanita SATRIA

"hmm yummy !"

aku mengucek-ngucek kedua mataku, melihat pangeranku sudah menyiapkan sarapan. memang agak aneh, biasanya dalam rumah tangga istrinya yang selalu menyiapkan makanan. eits ! tapi tunggu dulu, pangeranku menyiapkan makanan ini tidak setiap hari kok, hanya hari-hari tertentu saja. misalnya: hari pernikahan kami, kami merayakannya setiap bulan tetapi tanggalnya saja yang sama, lucu bukan ?
kulihat kalender di pojok sebelah kanan kamarku, "Hari Kamis, tanggal 16 Maret 2009. apa yang istimewa ya ? " gumamku dalam hati,
suamiku eh, pangeranku, aku memang biasa memanggilnya pangeranku karena dia selalu memanggilku dengan sebutan "bidadariku". laki-laki tampan tu adalah laki-laki yang paling romantis di dunia ini.

benar saja, ketika aku membuka mata, kulihat ada sepucuk surat yang tergeletak di sampingku yang hmmm... wanginya sampai menusuk hidung, tetapi aku suka sekali wangi parfume ini "bulgaria" namanya. ada tulisan tangan indah disana tulisannya seperti ini :
                                 " Assalamu'alaikum wr wb bidadariku yang cantik selamat pagi, pasti kamu bingung ya kenapa aku menyiapkan sarapan pagi ini ? hehehe. ada pantun nih buat kamu sayang :
                                  nonton TV ONE, duduk di kursi kayu
                                  if you need someone i'm here for you"
                                                                                                         semangat ya hari ini
                                                                                                           _ S.P_

aku membaca sepucuk surat itu sambil tersenyum sendiri. pangeranku memang lucu, disitu ada tulisan S.P ya, itu memang inisial namanya Satria Prakoso, dari namanya saja sudah Perkasa ya.. hehe

"Mas, kamu yang masak ya ? apa aku bangunnya kesiangan ya ?" kataku kepada pangeranku seraya mendekat
"Eh, bidadariku sudah bangun ya, ga kok sayang, aku lagi iseng aja, emang kenapa ? kamu mikir ini hari apa ya ?" jawabnya sambil mencubit lembut pipi kananku.
"Hehe.. ya sudah aku mandi dulu ya mas, nanti aku saja yang siapin garnishnya. eh.. tapi ini kok temanya daun semuanya ya ? kataku sambil menahan bau yang menyengat
"Aku mau kamu makan sayur sayang, ga apa-apa kan ?" jawabnya
"Hmm.. iya iya" kataku seraya menyambar handuk kemudian masuk ke dalam kamar mandi.

aku memang tidak suka sayur, entah kenapa rasanya sayur itu sulit ditelan dan bau. tapi ada satu sayur yang aku suka, yaitu : KANGKUNG , yes KANGKUNG ! tetapi aku suka sekali dengan ikan. bertolak belakang dengan pangeranku, dia sangat suka dengan sayuran dan anti terhadap ikan.
perbedaan ini memang sangat bertolak belakang, aku pembenci sayuran dan pangeranku pecinta sayuran. bagaikan air dengan minyak yang tidak akan pernah bersatu. bagaikan langit dengan bumi yang terpisahkan oleh jarak yang tak dekat.

****

pangeranku itu bernama Satrio Prakoso, dia laki-laki yang menikahiku tepat 1 tahun yang lalu. seorang karyawan di bank swasta tetapi dia sangat suka pada anak kecil, mendongeng, dan hal-hal lainnya yang berbau dan berkecimpung dalam mendidik dan dididik.
Qodarullah, pangeranku itu ternyata adalah teman sejawat ketika aku masih kuliah dulu. hmm,,, kalau aku tidak salah ingat kami pernah satu kepanitiaan dalam acara Tabligh Akbar. ya, betul kami sama-sama aktif dalam lembaga kerohanian Islam di Kampus.

" Jadi, dana kita itu tinggal 850 ribu, kalau untuk menyewa sound system dan pembicara Ustad Dadang ya tidak cukup. tolong realistis Akhi !" kataku saat itu ketika rapat.
"Allah itu Maha Kaya ukh ! jangan ragu, yakinlah Allah akan menolong kita, " tegasnya menyambar penjelasanku
"Tapi, kita harus realistis, ana tahu Allah Maha Kaya dan ana juga tidak meragukan Allah, tapi kita harus melihat dana kita juga" tukasku

akhirnya kelompok ikhwan tetap bersikukuh menyewa sound system dan memanggil ustad Dadang untuk menjadi pembicara, tanpa disangka-sangka peserta yang datang melebihi target dan semuanya bisa tertutupi, entah Allah mendatangkan uang itu darimana.
yah begitulah perdebatanku dengan pangeranku, tetapi itu dulu ketika aku dan pangeranku masih kuliah. ternyata jodoh itu dekat ya hanya muternya saja yang lama, hehe.

teringat firman Allah dalam Q.S Ar-Ruum : 21, yang biasanya penggalan surat ini selalu dicantumkan di undangan-undangan walimahan. ya Qodarullah, ternyata jodohku, suamiku, dan pangeranku adalah teman sejawat, teman seperjuangan ketika aku kuliah dulu, Subhanallah Maha Suci Allah.

****

pagi ini seperti rutinitas biasanya aku akan mengajar di sebuah sekolah dan pangeranku berangkat ke kantor.
"Mas, ini bekalnya, setelah dari kantor, kamu langsung pulang atau mau kemana ? " tanyaku seraya membetulkan letak dasinya yang miring
"Nanti mas kabari ya, kamu setelah ngajar langsung pulang ya bidadariku, jaga dirimu " katanya sambil mengusap lembut kepalaku.

kami pun berangkat bersama walaupun berbeda arah, tetapi tetap saja pangeranku mengantarkan aku sampai ke sekolah. pagi itu, aku mencium tangan suamiku, entah mengapa aku melihat wajahnya yang begitu pias, dan bola matanya melihatku dengan sangat dalam

"bidadariku," panggilnya lembut
"Iya mas ?"
"Aku mencintaimu karena Allah. ajarkan aku menyukai apa yang kamu suka ya ," katanya lagi
"Aku juga mencintaimu karena Allah, maksud mas apa ?" tanyaku dengan wajah bingung.

Kriiing......... kriiiing.........
bel tanda masuk berbunyi, berarti aku telat bergegas kembali mencium tangan pangeranku, mengucapkan salam dan berjalan masuk ke dalam pintu gerbang. dalam benakku, aku masih bingung apa yang dimaksud pangeranku berkata seperti itu tadi, ah.. mungkin hanya keisengan pangeranku saja.

****

"Jadi anak-anak rumus luas jajar genjang itu alas x tinggi : 2 ya "
"Bukan bu, kalau alas x tinggi : 2 rumus luas segitiga , " ralat murid-muridku
"Oh iya maaf ibu lupa, ya sudah kalian suda mengerti kan ? sekarang kerjakan buku paket halaman 34 ya "

masih saja aku kepikiran kalimat yang pangeranku ucapkan tadi, kemudian aku mengecek ponselku barangkali ada sms atau telpon
SUAMIKU
"Assalamu'alaikum bidadariku, semangat mengajar ya, oh iya, aku boleh request ga ? aku mau kamu masak ikan ya, ikan apa saja. tetapi kamu tidak perlu memaksa makan sayur juga, be yourself mu princess"

hmm.. pangeranku, kamu kenapa ? bukankah kamu tidak suka ikan ? tapi....... tak terasa sudut mataku mengabur, air mata ini seperti mau jatuh. entah ini firasat seorang istri atau,,, sudahlah ! lupakan !

"Wa'alaikumsalam, siap pangeranku, kamu juga semangat ya !"

seusai pulang sekolah aku menuju pasar yang tidak jauh dari sekolah tempat aku mengajar. aku ingin memasak ikan mas goreng dan sayur daun singkong. ragu, apakah aku akan memakan sayur itu ? tetapi, demi pangeranku aku akan belajar menyukai apa yang dia suka.

..........................

tepat adzan isya pangeranku pulang, Alhamdulillah makanan sudah tersedia di atas meja makan.
"assalamu'alaikum bidadariku" kata suamiku memberi salam
"Wa'alaikumsalam maaas, kamu sudah pulang, air hangat sudah aku siapkan kalau mau mandi bisa langsung kok"
"Terima kasih sayang, aku mandi dulu ya, setelah itu kita shalat isya berjamaah ya, " kata suamiku

malam itu kami shalat isya berjamaah dan suamiku berkata
"Kamu masak apa ?"
"Ikan mas goreng dan sayur daun singkong"
"Maem yuk sayang"

di meja makan kami berbincang-bincang, membicarakan seputar kegiatan kami, bersenda gurau, dan membicarakan tentang impian-impian kam, kami melahap makanan itu dengan suka cita, walaupun terkadang kami tersedak, mual, kemudian tertawa bersama.

"Bidadariku, boleh aku berkata sesuatu padamu ?"
"Boleh, apa mas ?"
"Kamu harus menjadi wanita satria ya, sesuai dengan namaku, satria. kamu juga harus bisa bersikap satria. kamu harus belajar menjadi aku" binar matanya menatap aku.
"Hmm.. kenapa kamu tiba-tiba berkata seperti itu mas ? kayak mau pergi jauh aja, "
"Tidak apa-apa, tidak salah kan aku menitip pesan padamu ?"
"Iya mas"

****

malam itu aku terjaga dari tidurku tetapi tiba-tiba aku terbangun karena mendengar derap langkah orang masuk keluar kamar mandi.
"hueeeeek hueeeeeeeek "
"Mas, kamu kenapa maaas ? ya Allah" aku berlari ke kamar mandi menyusul suamiku
"ga.. ga... ga apa-apa.. hueeeeeeek hueeeeek, maaf ya sayang" katanya
"udah belum mas ? kamu masuk angin mas ? " tanyaku panik seraya memijit-mijit tengkuk lehernya
"gatau, perut mas sakit"

terhitung lebih dari 5 kali pangeranku keluar masuk kamar mandi, walaupun aku sudah buatkan teh tawar tetap saja pangeranku masih muntah-muntah. akhirnya suamiku berhenti tetapi dengan wajah yang pucat pasi.
"Bidadariku, kepalaku pusing" katanya dengan mata yang masih terpejam
"kepala bagian mana sayang ?" air mataku menganakular tak tertahankan
"semuanya sayang, aku pusing"
"kita ke dokter ya ?"

sepi, tidak ada jawaban......

"mas, mas, kamu bobo ?" tanyaku
masih tidak ada jawaban. bergegas aku langsung menelepon orang tuaku untuk membantuku membawa pangeranku ke rumah sakit. hatiku dan pikiranku tidak menentu. ada apa dengan pangeranku ? mengapa pangeranku tiba-tiba seperti ini ?
ya Allah, bagaikan tersambar petir aku melihat pangeranku lemah lunglai seperti itu.

pangeranku langsung masuk ICU, respirator untuk membantu alat penapasan, bahkan ventilator pun juga turut terpasang. pangeranku, kamu kenapa ?
selang setengah jam, aku dipanggil ke ruangan dokter, dokter ingin berbicara penting padaku.
"Apakah anda istrinya ?" tanya dokter berkacamata itu
"iya dok, saya istrinya" jawabku gugup
"Saya ingin memberitahu bahwa suami anda, mengidap kanker otak stadium empat"
"Hah ! tidak mungkin dok, suami saya selama ini tidak memperlihatkan tanda-tanda bahwa dia sakit kanker. tidak mungkin dok tidak mungkin"
"maaf bu, tapi memang ini hasilnya"

****

ketika kami berta'arufan, saling bertukar proposal, dan mempersiapkan segala sesuatu yang kami butuhkan tentang pernikahan kami
"Zakiyyah, apakah kamu sudah siap untuk menikah ? jawab dalam waktu 3 detik" sodor ustadzahku
"Siap insya Allah" jawabku
"Alhamdulillaaaaaah " tambah teman-temanku

seminggu setelah ustadzahku bertanya, kemudian datang proposal yang dibawakan oleh ustadzahku
ya, dia adalah Satrio Prakoso, ikhwan yang menjadi suamiku saat ini. kami menikah tepat tanggal 29 Maret 2008. kami berbulan madu ke Raja Ampat daerah timur papua. kami bersenda gurau.
bisa dibayangkan, aku kini telah menemukan pasangan hidupku, tulang rusuknya telah menemui pemiliknya, dan Satrio adalah jawaban di setiap doa di penghujung sujudku. aku sangat mencintainya, sungguh !
"mas, terima kasih ya kamu sudah mengajak aku ke tempat ini " ujarku padanya
"iya sama-sama, bolehkah aku memanggilmu bidadari ? kau adalah bidadariku di dunia" katanya
"hmm.. boleh kok, hehe kamu ya kayak anak muda saja " ucapku tersipu malu
"hehehehe"
kami pun tertawa bersama.. sungguh ALLAH sangat mencintai kami berdua

setelah pulang dari berbulan madu kami pun langsung menempati rumah yang meang sudah dipersiapkan oleh suamiku, di bilangan timur jakarta, rumah itu tak besar dan tidak kecil cukup untuk kami. halamannya yang luas dan ada kolam ikan disana.
"aku tidak suka ikan" ucapnya suatu ketika
"oh ya ? aku suka, tapi aku tidak suka sayur"
"kebalikan dong sama aku"
"kamu harus belajar makan sayur ya, karena kamu perempuan, sayur itu bagus untuk perempuan" terangnya lembut
"baiklah suamiku, aku kan Wanita Satria, hehe
ujarku sambil tertawa..
sejak saat itu aku sering mengatakan kepadanya "Aku kan Wanita Satrria" kepadanya, yang lain dan tak bukan Satria adalah nama suamiku

****
seakan-akan dunia ini berputar 360 derajat. aku tak percaya kini pangeranku akan pergi meninggalkan aku. baru 1 tahun kami mengecap manisnya dan indahnya penikahan, kini Sang Khalik akan mengambil pangeranku, ah! aku tak bisa membayangkan bagaimana jadinya aku
aku tidak sanggup untuk keluar dari ruangan yang menyesakkan itu. tidak mungkin pangeranku mengidap kanker otak apalagi sampai stadium akhir. terhitung sudah seminggu pangeranku tidaka sadarkan diri, dan seminggu itu pula aku hampir lupa makan,hanya shalat dan kemudian menjaga suamiku. wajahku tirus, pucat dan garis di bawah mataku terlihat dengan jelas. aku sedih melihat pangeranku belum melihat aku.

pangeranku, aku adalah Wanita Satria ! aku harus kuat dan ikhlas !

"pangeranku, apakah setelah memakan ikan, kamu menjadi seperti ini ?" tanyaku pada diriku sendiri
"nduk, kamu dipanggil dokter, katanya suruh ke ruangannya," ibuku memanggilku
"hah ? oh iya bu, ada apa lagi ya ?"
 aku pun bergegas masuk ke dalam ruangan dokter lagi. dan dokter pun sudah menungguku

"assalamu'alaikum dok , ada apa ya ?"
"iya bu, maaf, kami sudah berusaha semaksimal mungkin, kami ingin mengambil keputusan bahwa suami anda dioperasi saja, tetapi kanker sudah menyebar ke seluruh bagian otak bahkan sampai ke pembuluh otaknya. hanya keajaiban dari Allah bu. ventilator akan dicabut, tetapi saya minta ibu saja yang mencabutnya, kami tidak ingin menanggung resiko" papar dokter itu hati-hati
"ke.. ke.. kenapa ventilatornya harus dilepas dok ? nanti suami saya kesulitan bernafas." tukasku
"karena percuma bu, maaf, paru-paru suami ibu sudah terndam urine" jawab dokter itu
 
aku pun keluar dari ruangan panas itu

Ya Rabb, aku tidak ingin mencabut ventilator itu, sedikit saja aku melakukan kesalahan dalam mencabutnya maka itu akan menyakiti pangeranku. jika memang engkau mengkehendaki pangeranku sembuh, maka angkatlah dengan segera penyakitnya, jika Engkau lebih menyayangi pangeranku maka cabutlah nyawanya dengan caramu sebelum aku mencabut ventilatornya. sungguh, aku memang mencintai pangeranku yang tepat 1 tahun menjadi suamiku. kini, aku sudah ikhlas.

tepat pukul 12.05 Allah telah terlebih dahulu memanggil pangeranku sebelum aku sendiri yang mencabut alatnya. pangeranku meninggal ketika jam besuk sehingga tepat sekali sahabat dan karib kerabat datang menjenguk.

PANGERANKU, TUNGGU AKU DI SYURGA DAN BERADA DI TENGAH-TENGAH TAMAN YANG DISANA TERDAPAT ADA KOLAM IKANNYA, DAN NANTI KITA AKAN MEMAKAN IKAN DAN SAYURAN BERSAMA. TERNYATA ITU ADALAH IKAN YANG PERTAMA DAN TERAKHIR YANG DIMAKAN OLEH PANGERANKU


AKU, WANITA MU SATRIAKU 

Jumat, 28 Juni 2013

sepi bukan berarti sendiri

kata siapa sepi itu berarti kita sendiri ? mungkin itu hanyalah sebuah persepsi masing-masing individu saja ya.
kata siapa jika kita merasa dikucilkan itu berarti kita terbuang ?
kata siapa jika kita merasa terasing itu berarti kita tak ada ?

memang, masing-masing individu memiliki jawaban sendiri dari masing-masing pertanyaan di atas.
bahkan Allah saja sudah berfirman : "jika hambaKU bertanya tentang keberadaanKU, maka jawablah bahwa AKU itu dekat"
ikhwatifillah..
Subhaanallah, betapa ALLAH sangat menyayangi kita, betapa ALLAH sangat peduli dengan kita, sehingga ALLAH memang sangat dekat keberadaannya. sehingga bisa diibaratkan Allah itu dekat dengan urat leher kita.

akankah kita memungkiri bahwa ALLAH itu dekat ?

..........
untukmu yang sedang merasa sepi, sendiri, terkucilkan, ataupun terbuang tak usahlah kau bermuram durja, merasa kau yang tidak pantas berada di tengah-tengah lingkungan yang saat ini kau singgahi. tak perlu.

setiap masalah pasti ada hikmahnya Dan Allah tidak akan menguji hambanya melebihi batas kemampuan hambaNya.

saya suka sekali dengan quotes itu, simpel memang tapi luar biasa maknanya dan memang quotes itu bisa menjadi sedikit advice dan reminder untuk kita agar tetap bertahan.

"penduduk langit, orang-orang langit" hmm..
memang pasti ada istilah tersebut terlebih jika kamu mengikuti organisasi di kampus. seperti ini contohnya : orang-orang langit itu ibarat pejabat atau orang-orang atasan.

jika kamu tidak sanggup untuk menyeimbangkan posisi kamu, atau memang tidak terpilih di barisan mereka (baca : orang-orang langit) Hey ! ga usah minder :)
cukup menjadi penduduk bumi saja, tak perlu menjadi orang-orang langit nanti kau bisa jatuh kalau-kalau tidak berpegangan erat dan kuat

mari kita petik hikmahnya :

Allah itu Maha Mengetahui apa yang tidak kamu ketahui
Allah membuatmu tidak terpilih dalam barisan mereka karena Allah ingin kamu totalitas amanah-amanah kamu. jika kamu terpilih dalam barisan mereka bisa jadi kamu lalai terhadap amanah-amanah kamu. lagipula apa bedanya kamu dengan mereka ?
TIDAK ADA, sekali lagi TIDAK ADA !

orang-orang langit dan kamu (penduduk bumi) itu sama saja dimata Allah, belum tentu mereka memiliki amal yang Jauhhhhh lebih baik dimata Allah. So, enjoy it !
sekarang mari kita berpikir ! let's thinking ya !

kerjakan apa yang bisa kita kerjakan, lakukan apa yang bisa kita lakukan, dan banyak membaca karena Dunia tidak sesempit apa yang kamu pikirkan guys ! :)

jadi.. tak usah minder ya, ada Allah karena Allah tidak akan pernah meninggalkan kita, teruslah mendekat kepadaNya, karena hanya DIA lah tempat kita bersandar.

wallahu'alam


Rabu, 26 Juni 2013

Missi (ng) #part two)

sehingga suatu ketika...

ada satu pesan masuk ke dalam ponselku
"aslmkm. dimana ?"
"wa'alaikumsalam.. di perpustakaan. ada apa ?"
"mau ketemu, di selasar ya ba'da ashar"
"oke"

pukul 15.30 aku pun bertemu dengan puput, dia memelukku, dan aku merasakan jilbabku basah, entah air mata puput atau keringatku yang tadi berlari-lari menuju selasar masjid khawatir puput menungguku terlalu lama.

"hmm.. kamu kenapa put?" tanyaku ragu
"aku mau cerita sama kamu, boleh ? kalau kamu tidak ada waktu juga gak apa-apa" jawabnya sendu
"boleh. kamu mau cerita apa emangnya ?"
"aku sudah,,, sudah menikah " jawabnya tergagap

entah apa yang ku rasakan, bahagia karena sahabatku sudah menyempurnakan diennya, sedih karena aku tidak mengetahui apa yang dirasakan sahabatku. entahlah..

"trus, kenapa nangis ? bukannya seneng ya ?"
"aku mau minta maaf sama kamu, aku udah cuekin kamu dan jujur, aku sempat marah sama kamu"
"marah ? marah kenapa ?"
"sudahlah, lupakan, maaf aku ga bisa lama, aku ada agenda lain, assalamu'alaikum"
"wa'alaikumsalam"

sendiri.. melihat masjid kampusku yang hijau dan indah. di tempat ini, tempat favorit aku bersama puput. masjid ini menyimpan banyak kenangan kita.
kini puput sudah menikah, dan aku sama sekali tidak mengetahui kabar itu. dunia maya, sms, atau apapun itu namanya.

"barokallah ya put" gumamku dalam hati yang diiringi tetesan air mataku.
"apakah salahku padamu begitu besar sampai kamu tidak memberi kabar tentang hari bahagiamu? walaupun aku kenal dengan suamimu, tetapi.. ini tidak adil ."

ku ambil ponselku
"assalamu'alaikum. puput sahabatku, terima kasih kamu sudah mau memberi tahu tentang statusmu menjadi istri saat ini. maaf kalau aku belum sempat memberimu hadiah, insya ALLAH do'aku untukmu tetap full dan penuh kok :) semoga kalian menjadi keluarga yang Sakinah Mawaddah dan Warahmah ya, perlu kamu tahu, sampai detik ini, kamu masih tetap aku anggap sebagai sahabatku hingga nanti. sebelum kamu meminta maaf sudah aku maafkan. salam sayang, peluk dan cium dari aku. wasaalamu'alaikum"

SENT SUCCESS !

kali ini aku tidak berharap puput membalas pesan singkatku. aku ingin marah pada puput, tapi.. itu sama sekali tidak berguna buat aku.

walaupun dia datang dan mengingatku disaat dia sedih dan meninggalkanku di saan bahagianya, itu tak menjadi masalah buatku, itu artinya dia percaya padaku untuk menjadi bahu sementara untuk bersandar.
teringat kata-kata dari seseorang bahwa hidup ini adalah proses, di dalamnya ada istilah meninggalkan dan ditinggalkan, tergantikan dan menggantikan, pertemuan dan perpisahan begitu pula dengan aku dan puput.

aku menamakan rasa ini adalah CINTA
aku bertemu denganmu karena ALLAH dan saat ini aku berpisah denganmu karena ALLAH.
walaupun sejujurnya aku benci dengan PERPISAHAN.

aku mencintaimu dan menyayangimu sampai detik ini

***

160413

itu pertemuan terakhir aku dengan puput, setelah itu aku tidak tahu kabarnya sama sekali, no hp nya pun sudah tidak aktif lagi. dan tidak satupun yang tahu puput sekarang tinggal dimana.
terakhir aku mendengar kabar bahwa puput sudah melahirkan.
"ah, aku sudah mempunyai keponakan, kalau perempuan pasti cantik seperti ibunya, kalau laki-laki..hmm aku lupa wajah suaminya" gumamku dalam hati

pernah sekali waktu aku melihat seorang perempuan yang berjalan di pinggir jalan. sepintas mirip sekali dengan puput, aku membetulkan kacamataku yang agak bergeser.
"Puput !" teriakku
perempuan itu berlari..

"ternyata benar puput, kenapa dia berlari menjauhiku ? " aku semakin sedih melihat sahabatku seperti itu.

1 new message

088688698709
" aslmkm. ini benar no lisa ? ini puput. sekarang aku sudah bahagia. tak usah khawatir"

"ah, ini benar no puput, tetapi ponselku lowbath, bagaimana ini ?"
ponselku pun akhirnya memang benar-benar mati. di seberang rel kereta api banyak sekali orang berkerumun.
"ada apa bu ? kok banyak orang ?" tanyaku pada seorang ibu paruh baya
"itu neng ada ibu-ibu yang mati kesamber kereta api. sama anaknye" jawabnya dengan bahasa betawi yang cukup kental

firasatku tiba-tiba tak enak. segera aku berlari menghampiri rel kereta api itu. DAN..

"PUPUT !" teriakku dengan air mataku yang tak terbendung lagi.tanpa pikir panjang akupun langsung memeluk tubuh Puput yang sudah bersimbah darah.
aku pun langsung membawa jenazah puput ke rumah sakit terdekat dan aku menghubungi keluarga Puput. kemudian sahabatku itu dimakamkan di tempat pemakaman umum dekat dengan rumahnya.

***

kini sudah hampir 1 tahun sejak kepergian puput aku masih saja sendiri dan masih merasakan puput ada di sini #di hati#
hanya batu nisan dan gundukan tanah yang tertinggal. dan no asing yang puput kirimkan dan menjadi sms terakhir yang puput kirimkan, masih tersimpan dalam inboxku.

Lisa_Puput_Always Friend of Mine

 

Missi (ng) #part one

tik tok tik tok..
kamarku yang sunyi senyap, yang tertinggal memang hanyalah detikan jam. kamarku yang tak seberapa besar. yah.. cukuplah kalau 2 atau 3 orang bermalam disini. malam ini sengaja aku menyendiri disini, ya di kamar ini.. masih memikirkan kejadian-kejadian ataupun... waktu-waktu yang aku lalui bersama sahabatku Aisyah Putri, yang biasa aku panggil Puput. sengaja aku memanggil Puput padahal dia paling tidang suka aku panggil Puput.
"Ini kan panggilan sayang aku ke kamu, jadi biar berasa istimewanya, hehehe " tukasku sore itu.

"Put, kamu kenapa berubah ? aku ada salah sama kamu ?"
sekejap aku mengambil ponselku..
UNLOCK --> MENU --> CONTACT--> SEARCH --> "A" --> AISYAH PUTRI --> CALL
"hah ! aku menelepon puput ! bagaimana ini ? " tukasku panik
REJECT
"Fiuuuh ! untung saja ! " ucapku sambil menyeka keringat, keringat dingin lebih tepatnya.
    
       Memang, terkadang kalau aku gugup, sinkronisasi antara otak dengan gerak tubuh berlawanan, tapi itu ya hal yang sah saja, begini begini mata kuliah psikologi perkembangan dan psikiatri sedikit nyangkutlah di otakku. jadi, ada saja alasan yang membuatku melakukan pembenaran.. hehehe
sore yang biasa aku katakan senja itu, hmm.. terlihat dan memang terasa cukup syahdu. aku memang lebih suka mengatakan senja, karena untukku senja itu adalah dimana ketika matahari beranjak ke peraduannya kemudian berganti malam dan disitulah bintang-bintang muncul.
aku suka mengamati langit terlebih ketika malam hari..

kala senja itu hadir, dan memang qodarullah aku dan puput dipertemukan di tempat biasa kita janjian. tempatnya tidak jauh dari fakultas kami. SELASAR MASJID NURUL HIKMAH, yes ! itu adalah tempat kita biasa janjian, entah untuk melepas penatnya dari aktivitas kampus, ataupun sekedar duduk-duduk bertukar fikiran dan bercerita. tetapi Puput bukan Puput yang biasa aku kenal dulu, yang selalu memelukku dengan erat ketika bertemu

"Put, kebetulan ya kita ketemu, aku mau...... "
belum sempat aku melanjutkan kata-kataku, Puput sudah memotong pembicaraanku
"Maaf ya Lisa, aku ada rapat, sibuk. lain waktu aja" sambarnya cepat
"Oh.. i.. iyaa gak apa-apa" jawabku menahan air mata, takut kalau aku menangis di depan puput.
berlalu.. aku melihat jilbanya berkibar tertiup angin, hingga tubuhnya menghilang, dan yang tersisa hanyalah bayangan puput dan aku yang masih terpaku menatapnya dari kejauhan.

****

detik demi detik, hari demi hari, hingga.. masuk ke dalam hitungan bulan saat ini. sungguh aku rindu pada puput yang dulu.
"Assalamu'alaikum puput sayang, apa kabar ? kangen deh, jalan-jalan yuk? "
SENT SUCCESS !

1 new message

"wlkmslm. aku ga bisa ada rapat dan ada agenda lagi"
"Ok. lain waktu yaa. nice day :) kangen kamu deh "

1 menit 2 menit 3 menit 4 menit 5 menit sampai 30 menit tidak ada pesan masuk
"Ah.. mungkin puput ga ada pulsa" gumamku dalam hati

****

"Nama kamu siapa ? "
"Lisa, Lisa Putri, kamu ?"
"Wah, nama kita hampir sama yah, aku Aisyah Putri"
"hehehe iya ya, P kuadrat"
"hehehe" kami pun tertawa bersama

ya, 4 tahun silam kami berkenalan, ketika sama-sama menjadi Maba (Mahasiswa Baru) dan menjadi peserta MPA (Masa Pengenalan Akademik). sekilas memori 4 tahun silam itu kembali membuka tabir keromantisan kami. sehingga tak ayal jika aku sedang berjalan sendiri terlontar pertanyaan
"Lisa, kok sendiri ? buntutnya mana ?
                atau
"Tumben Lisa sendiri, ga ada satpamnya"
dan pertanyaan-pertanyaan lainnya..

"Puput, aku kangen sama kamu, apa kamu memang sudah tidak ada waktu untuk sekedar menyapaku ?" gumamku lirih.

"Puput dan Lisa itu sahabat sejati yang tak pernah terpisahkan, karena aku, kamu itu sama, Lisa jangan tinggalin aku ya, janji ?"
itu katamu kan put ? masih terekam dengan sangat jelas dalam memori otakku.. kini aku sungguh sangat rindu padamu..

apakah robithohku yang masih kurang ? apakah aku pernah dzolim padamu ? Ahh ! terkadang aku lelah menyalahkan diriku sendiri..


sehingga suatu ketika.......

Sabtu, 18 Mei 2013

Malam ini bintang entah pergi kemana, tak ada sinar redup-terang kecil yang ku lihat saling bermain mata di atas langit-NYA. Senyum ‘pura-pura’ ku memudar seketika jika berhadapan dengan tulisan yang kuharap mampu menguap menjadi do’a,,
padahal sering di luar sana aku beryakin “baik-baik saja” dihadapan semua sembari melempar senyum everything gonna be alright, nyatanya ‘sedang berpura-pura’.

“Dimana pun sebenarnya tak akan ada manusia yang kuat, yang ada hanyalah mereka yang pura-pura kuat. Sekedar berpura-pura kuat tidak apa-apa. Benar kan?” [Haruki Murakami]

“Sungguh menakjubkan perkaranya orang mukmin. Sesungguhnya semua perkaranya adalah baik dan tidaklah hal ini dimiliki oleh seorangpun kecuali oleh orang mukmin. Jika dia diberi kenikmatan/kesenangan, dia bersyukur maka jadilah ini sebagai kebaikan baginya. Sebaliknya jika dia ditimpa musibah (sesuatu yang tidak menyenangkan), dia bersabar, maka ini juga menjadi kebaikan baginya.” (HR. Muslim)



Rasanya seperti layangan yang terombang-ambing. Jika tak mampu memegangnya, lepaskan saja!!!
Biarkan ia menjejaki langitnya sendiri..


Hidup itu pilihan!!
dan nyatanya, “Cinta itu hanya diuji ketika berhadapan dengan pilihan.” [Quraish Shihab]

Aku mencintaimu. Sungguh!
Tapi, mencintaimu seakan tak membiarkanku berada di ruangan lain. Itu menyesakkan!

Semua yang dicinta akan pergi.. Semua yang didamba akan hilang..
Seharusnya, cinta itu seperti garam, diberi secukupnya saja!! #bukan.begitu??? 

Suatu saat, mencintai adalah memutar hari tanpa seseorang yang engkau sayangi.. Sebab, dengan atau tanpa seseorang yang engkau kasihi, hidup harus tetap dijalani..


Aku bukan orang pintar, tetapi aku diajari untuk mendahulukan sesuatu yang kusebut “illah”..
Aku tidak tau bagaimana cara mengatakannya.

Dalam kehidupan nyata, terlalu banyak hal berjalan tanpa kita inginkan..

Aku percaya, tidak ada kebetulan!!

Berliku-likunya kisah , telah ada yang menjadi sutradara. Entahlah, apakah kamu masih percaya???
Namun perbolehkan aku dengan keyakinanku..
Bahwa aku percaya, semua sudah direncanakan-NYA. DIA Perencana Terbaik, manusialah yang menentukan doa yang dia pilih dalam kehidupannya kemudian..

Bukan!! Bukan kumenyerah . Tetapi, hidup selalu menyodorkan pilihan-pilihan..

Sedikit tentang . . . ^_^

"jika aku disini berdoa, ku harap disana kau senantiasa menjaga.."
sekutip kalimat indah.. ya, sederhana tetapi indah,, bahkan menghujam ke lubuk hati yang paling dalam..
:)

memiliki makna yang sangat dalam, bagi siapapun yang membacanya, termasuk aku :)
maka, titipkanlah rasa itu pada rintik-rintik air yang turun (noname)

sedikit berbicara tentang cinta :)


Sekalipun cinta telah kuuraikan dan kujelaskan panjang lebar,,

namun jika cinta kudatangi
aku jadi malu pada keteranganku sendiri…

Cinta yang dapat mengubah duri jadi mawar…
mengubah cuka jadi anggur…
mengubah sedih jadi riang…
bahkan mengubah iblis jadi malaikat… *hati-hati!*

atau mengubah mereka yang sakit jadi sehat…
mengubah kikir jadi dermawan…
mengubah penjara jadi istana…


Di Jalan Cinta Para Pejuang..,
kita belajar untuk BERTANGGUNGJAWAB atas setiap PERASAAN KITA..

#sungguhkah karena-NYA?
Jika kita menghijrahkan cinta,,.
dari kata benda menjadi kata kerja

maka tersusunlah sebuah kalimat peradaban dalam paragraf sejarah..
Jika kita menghijrahkan cinta,,. dari jatuh cinta menuju bangun cinta maka cinta pun menjadi sebuah istana,, tinggi menggapai surga.. ya, kukatakan dari jatuh cinta menjadi bangun cinta :)

Wahai,,.
Menemukanmu adalah semburat fajar
Kala penat malam kukira tak akan usai..

Wahai,,.
Mendapatimu adalah guyuran hujan
Kala kebun jiwa kurasa mengering perlahan..
maka,,

Wahai..



#Kumohon jangan berpaling sebab kupinta engkau jadi cahaya hingga tak sesat aku mengeja langkah tuk telusuri jalan gelap menuju-NYA atau kuharap engkau membentang sayap mengantar aku ke puncak Surga kala ruhku merindu cinta Sang Pencipta#

Selasa, 30 April 2013

#no name ajalah#

"mencintaimu sudah kuputuskan, ketika namamu terekam dalam memori otakku..sudah kuputuskan.."

"Cinta itu akan diuji ketika dihadapkan pada pilihn"
(Quraish Shihab)

mirai no kajitsu = anata to watashi
(artiin sendiri :p)

setiap orang pasti memiliki masa lalunya masing-masing, tetapi memang ada yang unik dari masa lalu itu, ada yang masih terkungkung dalam pintu masa lalunya, ada yang sudah berhijrah menuju masa depannya..
ya.. kukatakan padamu : sekelam dan seburuk apapun masa lalumu, tetapi masa depanmu itu suci "
:)

ketika cinta berhijrah dari jatuh cinta menuju bangun cinta, maka dia akan menjulang tinggi menuju istana..
ketika cinta berbah dari kata-kata menjadi sebuah kalimat, makaaa (jawab sendiri)
:)
tak perlu tergesa, karena kita memang menunggu karunia..

aku mengenalmu lewat jiwa,, bukan hanya sekedar asa belaka..
jika hanya sekedar asa, mungkin tak dapat lagi aku mengeja langkah demi langkah..

untukmu :
#demi sebuah nama#